Tak Lagi Sejalan, Ganjar Dorong PDIP Pecat Jokowi

Antara PDIP dan Jokowi kini berstatus pisah ranjang

Intinya Sih...

  • Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, meminta pemecatan semua kader yang tidak sejalan dengan partai, termasuk Presiden Jokowi.
  • Antara PDIP dan Jokowi berstatus pisah ranjang karena perbedaan pandangan, belum ada surat pemberhentian resmi.
  • Ganjar mewakili PDIP sebagai pengusung Jokowi dalam Pilpres, meminta maaf atas 'dosa-dosa' Jokowi di akhir masa jabatannya.

Sleman, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, meminta partainya memecat semua kader yang tak lagi sejalan dengan PDIP. Pemecatan, atau 'pemberhentian dengan hormat' versi Ganjar ini untuk seluruh kader yang sudah berbeda pandangan dengan PDIP, tak terkecuali Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Semua, semua (kader tak sejalan diberhentikan)," kata Ganjar di UGM, Sleman, DIY, Senin (26/8/2024).

1. PDIP dan Jokowi pisah ranjang

Tak Lagi Sejalan, Ganjar Dorong PDIP Pecat JokowiPresiden Joko "Jokowi" Widodo berbaju kuning menghadiri penutupan munas Golkar di Jakarta Convention Centre (JCC), 21 Agustus 2024. (IDN Times/Santi Dewi)

Sebelum dijumpai wartawan, Ganjar sempat menjadi salah satu narasumber dalam acara siniar atau podcast yang digelar di Gedung Fisipol UGM. Acara itu secara garis besar membahas soal pembegalan konstitusi dan politik dinasti. Ganjar bilang Jokowi sudah berbeda atau tak lagi sejalan dengan PDIP di ujung masa pemerintahannya.

Ganjar menyebut antara PDIP dan Jokowi saat ini berstatus pisah ranjang, lantaran belum terbit surat pemberhentian resmi sebagai kader untuk mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

2. Pemberhentian dengan hormat

Tak Lagi Sejalan, Ganjar Dorong PDIP Pecat JokowiKetua DPP PDIP, Ganjar Pranowo ditemui di UGM, Sleman, Senin (26/8/2024). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Oleh karenanya, ia mendorong PDIP untuk melakukan pemberhentian bagi Jokowi atau kader-kader lain yang sudah keluar dari jalur partai. PDIP didorong melakukan pemberhentian dengan hormat, tanpa melupakan jasa atau kontribusi kader tersebut kepada partai.

"Sebaiknya kalau kita sudah tidak bisa bersama aturan-aturan sudah tidak bisa kita sepakati ya tidak bergabung lagi dengan partai, kan gitu dan ada beberapa yang sudah mundur," ujarnya.

"Ada yang belum mundur, mungkin baik juga diberikan surat memberhentikan dengan hormat, kita menghormati jasa-jasanya jadi lebih jelas gitu," sambung mantan gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut.

Baca Juga: Ganjar: PDIP Minta Maaf Jokowi Berbeda di Ujung Masa Jabatan

3. Wakili PDIP minta maaf ke rakyat

Tak Lagi Sejalan, Ganjar Dorong PDIP Pecat JokowiMegawati Soekarnoputri (Dok. PDIP)

Dalam momen ini pula, Ganjar mewakili PDIP sebagai pengusung Jokowi dalam dua kali Pilpres, meminta maaf kepada masyarakat.

Permintaan maaf ini disampaikan atas 'dosa-dosa' Jokowi yang dianggap banyak pihak telah bermanuver di akhir masa jabatannya, sehingga membuat publik tak puas atau bahkan marah.

"PDI Perjuangan pengusung pendukung pada pemerintah Pak Jokowi dua periode kalau kemudian publik ada yang merasa seperti hari ini, marah, tidak puas dan sebagainya saya sebagai kader juga menyampaikan ya kita minta maaf, cuma di ujung ada yang berbeda begitu. Jadi kita tanggung jawab gitu," pungkasnya.

Baca Juga: Santer Isu PDIP Usung Anies di Pilgub, Ganjar: Saya Dukung Kader PDIP

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya