KSAU Terima Kasih ke Prabowo Lengkapi Kebutuhan Alutsista RI

Sederet alutsista buatan luar negeri bakal jadi milik TNI AU

Intinya Sih...

  • KSAU Marsekal Tonny Harjono mengapresiasi kontribusi Prabowo Subianto dalam melengkapi kebutuhan alutsista untuk TNI AU.
  • TNI AU akan mendatangkan 42 unit pesawat tempur Rafale, pesawat angkut Airbus A400M, pesawat peringatan dini AEW, tanker MRTT, PTTA CH-4 dan ANKA, serta Bayraktar MALE.
  • Pengadaan alutsista ini masuk dalam penyusunan postur Angkatan Udara bagian dari rencana strategis 2025-2044 yang diselaraskan dengan anggaran negara.

Bantul, IDN Times - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, mengapresiasi kontribusi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam melengkapi kebutuhan alutsista untuk kepentingan ketahanan negara. Hal itu ia sampaikan selepas pelaksanaan HUT ke-78 TNI AU di Lapangan AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (22/4).

"Kami juga berterima kasih kepada Bapak Menteri Pertahanan (Prabowo Subianto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista," kata Tonny.

1. Deret alutsista 'coming soon'

KSAU Terima Kasih ke Prabowo Lengkapi Kebutuhan Alutsista RIJet tempur Rafale yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara (AU). (Dokumentasi tim media Kemhan)

Tonny menyebut TNI AU segera mendatangkan sejumlah alutsista, mulai dari 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap pada 2026 nanti, kemudian tambahan unit radar.

Lalu, pesawat angkut Airbus A400M serta pesawat peringatan dini atau Airborne Early Warning (AEW) juga pesawat pengisian bahan bakar (tanker) atau Multi Role Tanker Transport (MRTT).

2. Pesawat tanpa awak MALE

KSAU Terima Kasih ke Prabowo Lengkapi Kebutuhan Alutsista RIPanglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam upacara HUT TNI AU ke-78 di Lapangan AAU, Bantul, DIY, Senin (21/4/2024). (Dok. istimewa)

Selain itu, kata Tonny, TNI AU juga bakal kedatangan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) jenis CH-4 dan ANKA. Serta Bayraktar, pesawat nirawak jenis medium altitude long endurance (MALE) yang mampu dioperasikan dari jarak jauh.

"Kita berhatap pesawat PTTA ini berkemampuan satelit, di mana kita melaksanakan beyond visual range atau BVR. Bisa menambah range (jangkauan), sehingga kita bisa menerbangkan di luar dari area yang ingin kita pantau. Misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," ujar Tonny.

Tonny berujar, deretan alutsista baru ini tentunya akan menebalkan sistem pertahanan udara nasional yang sudah diakuisisi sebelumnya.

"Adanya penambahan pesawat angkut CASA, kemudian helicopter, kemudian pesawat VIP juga, ada falcon, ya dua pesawat dan sudah kita pergunakan, sudah kita operasionalkan," tuturnya.

Baca Juga: HUT ke-78 TNI AU, Panglima Agus Subianto Singgung Konflik Iran-Israel

3. Renstra jangka panjang

KSAU Terima Kasih ke Prabowo Lengkapi Kebutuhan Alutsista RIHUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, DIY, Senin (21/4/2024) pagi. (Dok. TNI AU)

Disampaikan Tonny, pengadaan alutsista ini masuk ke dalam penyusunan postur Angkatan Udara bagian dari rencana strategis (renstra) 2025-2044. Perencanaan jangka panjang ini diselaraskan dengan anggaran negara.

"Nanti 2025-2044, kita sedang menyusun postur Angkatan Udara yang dibagi menjadi 5 renstra. Di situlah nanti Angkatan Udara seperti apa yang kita inginkan di tahun 2044, kita masih menyusun dan mencari formulasi yang terbaik untuk angkatan udara," paparnya.

"Memang kami menyadari bahwa kekuatan Angkatan Udara sangat dipengaruhi dari kebijakan negara dalam mendukung dalam hal anggaran, tetapi kami Angkatan Udara akan melakukan yang terbaik dalam menjaga kedaulatan nasional di udara khususnya," pungkas Tonny.

Baca Juga: TNI AU Bakal Punya Sejumlah Alutsista Baru, Rafale hingga Bayraktar

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya