Ganjar Bicara Darurat Kesehatan Mental Indonesia di Depan Wisudawan UGM

Pemerintah dinilai belum optimal tangani kesehatan mental

Sleman, IDN Times - Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar Pranowo menyebut Indonesia saat ini mengalami darurat kesehatan mental. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyoroti generasi muda yang melakukan tindakan bunuh diri akibat stress, tertekan hingga depresi.

"Fenomena bunuh diri di kalangan generasi muda kita akhir-akhir ini membuat kita semua miris. Penting rasanya kita merumuskan langkah strategis dan taktis, bergerak bersama untuk mengatasinya. Sebab, sesungguhnya saat ini kita sedang dalam kondisi darurat kesehatan mental," kata Ganjar saat memberikan sambutannya sambutan dalam acara wisuda Program Pascasarjana UGM di gedung Grha Saba UGM, Rabu (24/7/2024).

 

 

1. Deretan kasus bunuh diri pada anak hingga remaja

Ganjar Bicara Darurat Kesehatan Mental Indonesia di Depan Wisudawan UGMIlustrasi bunuh diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Ganjar mencontohkan beberapa kejadian bunuh diri yang sempat viral di media. Ia membeberkan, seorang siswa SD Banyuwangi yang mengakhiri hidupnya karena sering diledek sebagai anak yatim. Kasus siswa SD di Pekalongan karena ponselnya ditahan ibunya, dan anak SMP di Cirebon lantaran beban hidup.

"Untuk mahasiswa, tentu kita masih ingat dua peristiwa yang melibatkan mahasiswa UGM, satu melompat dari lantai 11 hotel, dan satu lagi meninggal di tempat kos. Semoga ini kejadian terakhir dan tak terulang lagi," jelasnya.

2. Penyebab kematian tertinggi ketiga terjadi di kalangan remaja

Ganjar Bicara Darurat Kesehatan Mental Indonesia di Depan Wisudawan UGMIlustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ganjar merujuk data WHO tahun 2019 yang mencatatkan bunuh diri sebagai penyebab kematian tertinggi ketiga pada kalangan remaja berusia 10-19 tahun.

"Penelitian BRIN tahun 2023 menunjukkan kurun waktu 11 tahun terakhir tercatat terdapat 2.112 kasus bunuh diri di Indonesia. Sebanyak 985 kasus atau 46,63 persen di antaranya dilakukan oleh remaja," terangnya.

Sementara lanjut Ganjar, Survei I-NAMHS 2022 menemukan, 1,4 persen remaja Indonesia memiliki ide bunuh diri. Sebanyak 0,5 persen remaja membuat rencana bunuh diri dan 0,2 persen mencoba bunuh diri.

"Dan apa penyebabnya? Penelitian itu menyebut bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Kedua, satu dari 20 remaja memiliki gangguan mental, angka ini setara dengan 20 juta remaja. Dan ketiga, anxiety atau kecemasan berlebihan menjadi gangguan mental yang paling umum terjadi," katanya.

Baca Juga: Sri Sultan HB X Kumpulkan Kepala Daerah Bahas Penanganan Sampah 

3. Tak sebanding antara literasi dan layanan kesehatan mental

Ganjar Bicara Darurat Kesehatan Mental Indonesia di Depan Wisudawan UGMKetua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Sayangnya, lanjut Ganjar, tingginya angka bunuh diri di kalangan remaja tak sebanding dengan peningkatan literasi kesehatan mental oleh pemerintah. Menurutnya, fasilitas layanan kesehatan mental di Indonesia terbilang sangat minim. Dari 10 ribu Puskesmas di Indonesia, hanya 6 ribu yang memiliki layanan kesehatan jiwa.

"Maka negara harus hadir dengan membangun lebih banyak fasilitas layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Jumlah psikiater juga harus ditambah dan terus mengkampanyekan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental," tegasnya.

Sebagai Ketua Umum Kagama, Ganjar meminta para alumni UGM peduli pada persoalan ini. "Dimanapun berada, persoalan kesehatan mental khususnya di kalangan remaja menjadi pekerjaan rumah yang mesti ditangani bersama,"tutupnya. 

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental dengan Kebiasaan Sederhana Setiap Hari

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya