BMKG Imbau Warga Yogyakarta Antisipasi Dampak La Nina

Suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah lewati batas  

Sleman, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta mengingatkan dampak terjadinya La Nina di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas menjelaskan, La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga awal tahun 2022.

1. Suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah lewati ambang batas La Nina

BMKG Imbau Warga Yogyakarta Antisipasi Dampak La NinaIlustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Reni menjelaskan, sejak September dasarian III 2021, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik Ekuator menunjukkan Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah melewati ambang batas La Nina. Nilai anomali pada dasarian III September 2021 sebesar -0.63°C, dasarian I Oktober 2021 sebesar -0.61°C, dan dasarian II Oktober 2021 sebesar -0.92°C.

"Indeks Enso bulan Oktober 2021 sebesar -0.83°C menunjukkan ENSO dalam kondisi prasyarat La Nina lemah. Diperkirakan fenomena ENSO La Nina lemah dan dimungkinkan menjadi La Nina moderat berlangsung hingga awal tahun 2022," ungkapnya pada Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Mengenal Apa Itu La Nina dan Dampaknya Terhadap Iklim

2. Berdampak pada peningkatan intensitas curah hujan

BMKG Imbau Warga Yogyakarta Antisipasi Dampak La NinaIlustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurut Reni, pengaruh La Nina di wilayah DI Yogyakarta berdampak pada peningkatan intensitas curah hujan bulanan di atas normal atau rata-rata. Hal ini terjadi di awal musim hujan Oktober-November 2021 akan memberikan dampak yang cukup tinggi yakni sekitar 60 persen.

La Nina masih berlanjut hingga musim hujan di bulan Desember 2021- Februari 2022. Namun dampak La Nina akan semakin turun yakni sekitar 20-60 persen.

"Perlu diperhatikan meski persentase peningkatan curah hujan relatif lebih kecil, namun dampak terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi semakin tinggi terlebih di puncak musim hujan di Januari 2022. Terutama wilayah yang rawan banjir dan longsor di wilayah DI Yogyakarta," katanya.

3. Imbau lakukan persiapan sedini mungkin

BMKG Imbau Warga Yogyakarta Antisipasi Dampak La NinaIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mengimbau agar pemangku kepentingan diharapkan sedini mungkin mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Selain itu lebih mengoptimalkan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

"Masyarakat dihimbau terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya