Promosikan Usaha Kecil, PT KAI Menggelar UMKM KAI on Station

Sebanyak 30 UMKM dari Sumatera dan Jawa ikut berpartisipasi

Yogyakarta, IDN Times - Dalam rangka ulang tahun Kementerian BUMN ke-21, PT KAI (Persero) menggelar UMKM KAI on Station yang berlangsung di Stasiun Tugu Jogja. Berbagai macam produk UMKM binaan PT KAI di bidang busana, makanan, dan kerajinan dipamerkan dalam acara tersebut.

Selain itu, PT KAI (Persero) juga mengadakan kegiatan lain seperti peragaan busana, seminar, dan gelar wicara. Acara ini dibuka pada Sabtu (13/4) dan berakhir pada Minggu (14/4).

1. Membuat UMKM naik kelas

Promosikan Usaha Kecil, PT KAI Menggelar UMKM KAI on StationIDN Times/Nindias Khalika

Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro mengatakan bahwa UMKM KAI on Station diadakan untuk  meningkatkan kemampuan UMKM mitra binaan yang berasal dari Sumatera dan Jawa.

“Pameran ini merupakan salah satu cara unit CSR PT KAI (Persero) dalam membantu UMKM menjadi tangguh, mandiri, dan dapat naik kelas,” jelasnya.

Acara ini, lanjut Edi, juga bertujuan membantu UMKM untuk mempromosikan produk dan memperluas jaringan pemasaran. Sebanyak 30 UMKM mitra binaan unggulan berpartisipasi dalam UMKM KAI on Station.

Baca Juga: NYIA Berganti Nama Menjadi Bandara Internasional Yogyakarta

2. Membantu usaha kecil lewat pinjaman dengan bunga rendah

Promosikan Usaha Kecil, PT KAI Menggelar UMKM KAI on StationIDN Times/Nindias Khalika

Kepala Bidang Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Eko Setiawan menjelaskan partisipasi BUMN dalam hal pembinaan UMKM salah satunya diatur dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Per-02/MBU/7/2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan aturan tersebut, BUMN membina usaha kecil yang beromzet di bawah Rp 2,5 miliar dan memiliki aset di luar rumah dan tanah tak lebih dari Rp 500 juta.

Ia menerangkan pembinaan yang dilakukan BUMN, termasuk PT KAI (Persero), tidak hanya sebatas pameran. “Ada pula bantuan modal kerja yang namanya program kemitraan. Program kemitraan itu sejenis Kredit Usaha Rakyat. Bedanya kalau KUR bunganya 7 persen sedangkan program kemitraan 3 persen,” jelasnya.

Selain pameran yang diselenggarakan PT KAI (Persero), Eko mengatakan bahwa UMKM mitra binaan juga bisa diikutsertakan di acara pameran yang diadakan oleh BUMN lain.

3. UMKM mitra binaan merasa terbantu

Promosikan Usaha Kecil, PT KAI Menggelar UMKM KAI on StationIDN Times/Nindias Khalika

Ketua grup UMKM kulit dan kerajinan kulit dari Garut Sugarindo Group Opik Rachman mengatakan binaan yang dilakukan PT KAI (Persero) mampu membantu kelompoknya meraih pendapatan lebih banyak.

“Ikut pameran itu kami ada perubahan drastis dalam pemasaran di mana kami sehari-hari omzet di bawah 1 juta. Kalau pameran 7 juta malahan pameran yang kedua selain pesanan tembus hampir 16 juta. Kalau disatukan dengan pesanan bisa 20 juta lebih. Itu satu hari,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa persoalan utama yang dirinya dan sembilan penggerak unit usaha di Sugarindo Group alami serupa. “Satu itu modal. Tapi kami berusaha bertahan. Lalu pemasaran labil. Satu bulan ada yang beli tapi kadang enggak ada. Dan ada lagi yaitu manajemen baik pencatatan, sumber daya, dan lain-lain,” katanya.

Sugarindo Group, menurut Opik, menjadi mitra binaan PT KAI (Persero) sejak awal April dengan kontrak selama tiga tahun. Hingga hari ini, ia dan kawan-kawan telah berpartisipasi dalam tiga pameran dan memperoleh suntikan dana awal sebesar Rp 400 juta.

Baca Juga: 5 Fakta Unik tentang Mekari: Platform Khusus untuk Perkembangan UMKM 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya