Dugaan Perusak Makam adalah Gelandangan Ditepis oleh Ahli Waris

Jajaran Camat akan lakukan bersih-bersih di Makam Bethesda

Sleman, IDN Times - Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Depok, Sleman akan mengadakan acara bersih-bersih makam RS Bethesda pada Rabu (10/4). Hal ini dilakukan setelah insiden perusakan dan pencabutan 11 nisan terjadi di pekuburan tersebut pada Sabtu (6/4) lalu.

Unsur pimpinan kecamatan Depok yang akan hadir ialah Camat, Kapolsek dan Danramil. Termasuk pula perwakilan dari Kesbangpol Sleman.

Baca Juga: Ada 11 Nisan yang Dirusak, Termasuk Milik Istri Pahlawan Revolusi

1. Dilaksanakan pagi hari

Dugaan Perusak Makam adalah Gelandangan Ditepis oleh Ahli WarisIDN Times/Nindias Khalika

Ketua Paguyuban Tresno Sejati Suwarto Hadi mengatakan acara bersih pemakaman akan dilaksanakan pukul 10.00 WIB.

Stakeholder di Kecamatan Depok, Sleman itu Pak Camat, Danramil, Kapolsek, dan Kesbangpol Sleman datang ke sini itu besok hari Rabu ada mau bersih-bersih makam. Karena kami pengurus di sini diminta untuk menghubungi keluarga yang [nisan] salibnya dirusak akan diperbaiki dan difasilitasi oleh Kecamatan Depok,” katanya.

2. Usul mendatangkan tokoh agama

Dugaan Perusak Makam adalah Gelandangan Ditepis oleh Ahli Warisinstagram.com/idnmedia

Selain membersihkan makam, tokoh dari berbagai agama rencananya bakal diundang untuk menggelar doa bersama. “Supaya kelihatan kalau memang ada kerukunan. Jangan sampai ada yang ngaco. Karena ini mau menjelang Pilpres [supaya] tidak membesar itu,” ujar Suwarto Hadi.

3. Didukung oleh Bupati Sleman

Dugaan Perusak Makam adalah Gelandangan Ditepis oleh Ahli WarisIDN Times/Nindias Khalika

Inisiatif ini mendapatkan dukungan dari Bupati Sleman Sri Purnomo. Ia menilai acara bersih makam menjadi cara untuk menunjukkan bahwa kondisi masyarakat di wilayah Kecamatan Depok, Sleman baik-baik saja.

“Saya setuju. Artinya kan ini bagian dari inisiatif masyarakat, inisiatif dari forum tingkat kecamatan. Sebenarnya di tingkat kecamatan enggak ada apa-apa. Di kabupaten enggak ada apa-apa. Jangan sampai ini jadi berita liar. Ini loh kenyataan di bawah kita bareng gotong-royong. Itu untuk menyampaikan ke masyarakat berita ini jangan dibesar-besarkan,” terangnya.

4. "Pelaku bukan gelandangan"

Dugaan Perusak Makam adalah Gelandangan Ditepis oleh Ahli WarisIDN Times/Nindias Khalika

Polres Sleman tengah mendalami kasus ini dan telah melakukan olah TKP. Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan berdasarkan hasil olah TKP sementara, pihaknya menemukan gelandangan yang tidur di areal makam.

"Kami mendapat laporan bahwa ada orang yang kami duga gelandangan berkeliaran dan mungkin tidur di makam ini. Kami masih akan mengembangkan kasus ini," terangnya.

Akan tetapi, sangkaan awal bahwa pelaku perusakan adalah gelandangan ditepis oleh ahli waris makam. Menurut mereka, kaum tunawisma memang sudah sering tidur di makam dan selama ini tidak pernah melakukan tindakan vandalisme.

Asmono, ahli waris yang menemukan makam mendiang istrinya dirusak sebanyak dua kali pada Rabu (3/4) dan akhir pekan lalu, menilai pelaku yang melakukan pencabutan dan perusakan nisan bukanlah gelandangan seperti yang diduga polisi. “Kalau orang gila gak mungkin dua kali (mencabut nisan), itu hanya sebagai pengalihan. Gak mungkin gelandangan nyabutin macam-macam.”

Sepeti diberitakan sebelumnya, tak kurang dari 11 nisan kayu di tempat pemakaman umum RS Bethesda ditemukan dalam keadaan rusak dan lepas pada Sabtu (6/4). Bahkan, terdapat bekas jelaga yang menghitam dan abu yang berserakan di sekitar nisan.

Baca Juga: Kisah Ahli Waris Soal Insiden Perusakan Nisan Makam RS Bethesda

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya