Soal Aksi Sinau Matematika Bersama KPU, KPU DIY:Mengawal Proses Pemilu

Massa aksi bernyanyi dan belajar matematika di kantor KPU

Yogyakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY) menanggapi aksi yang dilakukan Rakyat Jogjakarta Pro Demokrasi Penjaga Konstitusi. Peserta aksi menduga ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024. Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi menyebut aksi ini sebagai upaya masyarakat untuk mengawal pesta demokrasi.

Massa aksi yang mengenakan seragam SD, sempat menyerahkan buku matematika kepada Ketua KPU DIY. "Aksi yang muncul hari ini di KPU DIY menjadi bagian dari aspirasi masyarakat mengawal proses Pemilu, demokrasi elektoral di Jogja berjalan dengan baik," ujar Shidqi.

1. Bagian mengawal pesta demokrasi

Soal Aksi Sinau Matematika Bersama KPU, KPU DIY:Mengawal Proses PemiluKetua KPU DIY, Ahmad Shidqi (kiri) menerima buku matematika dari massa aksi, di Kantor KPU DIY, Selasa (20/2/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Shidqi tidak mempermasalahkan aksi Sinau Matematika Bersama KPU, yang digelar di halaman depan Kantor KPU DIY, Selasa (20/2/2024). Menurutnya, hal ini merupakan bagian untuk mengawal demokrasi. 

"Sering masyarakat selesai nyoblos sudah. Nah tapi justru yang tidak kalah penting pasca 14 Februari, suara itu terus dikawal. Hari ini wujud kepedulian masyarakat Jogja untuk terus mengawal proses Pemilu sampai tuntas," ucap Shidqi.

2. KPU beri penjelasaan soal dugaan kecurangan

Soal Aksi Sinau Matematika Bersama KPU, KPU DIY:Mengawal Proses PemiluKetua KPU DIY, Ahmad Shidqi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Saat disinggung terkait dugaan kecurangan Pemilu, Shidqi mengakui terdapat anomali angka dari pembacaan Sirekap terhadap plano, yang memunculkan anomali angka sampai melebihi DPT. Menurutnya anomali ini telah dikoreksi oleh KPU melalui Sirekap.

"Sekaligus dikoreksi melalui rapat pleno berjenjang di kecamatan. Jadi rapat pleno di kecamatan itu kan semua digelar, ini ada kesalahan langsung dibetulkan, Sirekap keliru, langsung dibetulkan di pleno kecamatan. Begitu juga di Info Pemilu," jelas Shidqi.

Shidqi menegaskan pada prinsipnya Sirekap ini sebagai wujud transparani untuk publik. "Publik bisa mengoreksi, plano bisa diketahui publik dengan Sirekap. Kalau tidak ada publikasi, itu justru gelap semua," kata Shidqi.

Baca Juga: Rakyat Jogja Pro Demokrasi Gelar Aksi Sinau Matematika Bersama KPU DIY

3. Massa aksi bernyanyi dan belajar menghitung di depan kantor KPU

Soal Aksi Sinau Matematika Bersama KPU, KPU DIY:Mengawal Proses PemiluAksi Sinau Matematika Bersama KPU, di depan Kantor KPU DIY, Selasa (20/2/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diketahui sejumlah orang dalam aksi tersebut menggunakan seragam siswa SD berwarna putih merah. Dipandu salah seorang yang menjadi guru, massa aksi bernyanyi dan belajar menghitung di depan kantor KPU. Mereka menyampaikan kritik secara tidak langsung dari nyanyian dan proses belajar menghitung tersebut.

Banner bertuliskan SD Negeri Koplak juga terpasang di belakang bangku para siswa. Program Kejar Paket Kekuasaan tertulis di banner tersebut. 'Spesialis 1. Belajar Cepat Mengubah Konstitusi. 2. Belajar Kiat Mudah Meraup Suara Pemilu. 3. Belajar Cuek Meskipun Melanggar Etika. 4. Belajar Memperalat Aparat untuk Kepentingan Dinasti Politik Keluarga dan Kelompok. 5. Belajar Melanggengkan Kekuasaan'.

"Ini sebagai bentuk performance art kami. Bahwa kami perlu mengajari KPU seluruh Indonesia bahwa perlu belajar kembali matematika SD, dan inilah kecurangan-kecurangan sangat nyata seperti yang sudah terlihat di beberapa daerah kecurangan sangat masif sekali," kata Koordinator aksi, Agus Sunandar atau yang akrab disapa Agus Becak.

Baca Juga: Optimalkan Sirekap, KPU Yogyakarta Hentikan 1 Hari Penghitungan Suara 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya