R20 ke Jogja, Ajak Tokoh Dunia Lihat Toleransi di Indonesia

Forum R20 diharapkan turut wujudkan kerukunan umat beragama

Yogyakarta, IDN Times - Agenda Religion Forum (R20) International Summit of Religious Leaders berlanjut di Yogyakarta. Kegiatan kali ini mengajak para tokoh dunia untuk melihat langsung toleransi beragama di Indonesia.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang dikenal dengan sapaan Gus Yahya, mengharapkan para tokoh yang datang memiliki kesepakatan mewujudkan kerukunan umat beragama di dunia, sehingga tidak ada lagi permasalahan terkait agama. Perlu penguatan nilai global untuk mewujudkan kerukunan umat beragama di dunia.

1. R20 momen yang baik

R20 ke Jogja, Ajak Tokoh Dunia Lihat Toleransi di IndonesiaKetua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (berpeci) dalam agenda R20 di Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati)

Pertemuan ini menjadi penting bagi Pemerintah Indonesia sebagai Presidensi G20. G20 juga didorong mengadopsi R20 menjadi Engagement Group resmi dari G20. Disebutnya R20 momen yang baik melanjutkan kerja bersama antara tokoh-tokoh dunia.

“Kami ingin mendapatkan masukan tentang apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan yang telah ditargetkan dari konferensi Internasional di Bali. Kami menggunakan kesempatan ini untuk berkonsultasi bersama tokoh-tokoh,” ujar Gus Yahya, di Hyatt Regency Hotel Yogyakarta, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Gus Yahya Terima Cenderamata Kitab Suci Mormon di Forum R20

2. Melihat toleransi di Indonesia

R20 ke Jogja, Ajak Tokoh Dunia Lihat Toleransi di IndonesiaAgenda R20 di Yogyakarta, Jumat (4/11/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Diketahui pertemuan ini dihadiri sejumlah tokoh. Beberapa di antaranya Sekjen Liga Muslim Dunia, Muhammad bin Abdul Karim Al Issa; Pendiri Geeta Pariwar, Swami Govind Dev Giri Maharaj; dan Sekjen World Evangelical Alliance, Uskup Thomas Schirrmacher.

“Pertemuan ini namanya planning session. Jadi sesi mengenai rencana berikutnya, jadi ini masih brainstorming,” ujar Juru bicara R20, Muhammad Najib Azca.

Najib mengatakan kegiatan ini juga sebagai perjalanan budaya untuk memberikan pengalaman, tidak hanya gambaran.

“Mereka bukan hanya melihat tapi betul-betul mengalami. Mereka langsung hadir di sini, berada dalam sebuah komunitas muslim mayoritas, tapi sangat menghargai (lainnya). Sangat memberi ruang hidup yang terhormat kepada situs-situs dan komunitas non muslim,” kata Najib.

3. Agenda R20 di Yogyakarta

R20 ke Jogja, Ajak Tokoh Dunia Lihat Toleransi di IndonesiaAgenda R20 di Yogyakarta, Jumat (4/11/2022). (IDN Times/Herlambang Jati)

Sejumlah kegiatan direncanakan berlangsung di DIY. Di antaranya kunjungan ke Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Vihara Mendut, Candi Borobudur, Universitas Islam Indonesia (UII), lalu Pondok Pesantren Pandanaran.

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (2/11/2022)–Kamis (3/11/2022). R20 menjadi engagement group G20. Ada 338 partisipan yang hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

4. Upaya R20 menjadikan agama sebagai solusi global

R20 ke Jogja, Ajak Tokoh Dunia Lihat Toleransi di IndonesiaKetua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (tengah) dalam agenda R20 di Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati)

Adapun upaya forum R20 dalam rangka menjadikan agama sebagai sumber solusi global adalah sebagai berikut mengembangkan dan mengimplementasikan inisiatif nyata yang akan membangun jembatan antarbangsa dan peradaban. Mendorong percakapan yang jujur dan realistis di dalam dan di antara umat beragama, guna menjamin agar agama berfungsi sebagai sumber solusi yang asli dan dinamis, bukan masalah.

Menanamkan struktur kekuatan sosial, politik, dan ekonomi dunia dengan nilai moral dan spiritual. Mencegah senjata politik identitas. Membatasi penyebaran kebencian komunal. Mempromosikan solidaritas dan rasa hormat di antara beragam masyarakat, budaya, dan bangsa-bangsa di dunia. Melindungi manusia dari kekerasan dan penderitaan yang dipicu oleh konflik. Menyerukan kepada dunia untuk secara aktif membantu mereka yang menderita konsekuensi dari kekerasan tersebut.

Memanfaatkan kebijaksanaan ekologi spiritual yang tertanam di dalam tradisi agama dunia untuk memastikan penghormatan, dan pelestarian dari, lingkungan alam, termasuk unsur bumi, udara, dan air. Mendorong munculnya tatanan dunia yang benar-benar adil dan harmonis, didasarkan pada penghormatan terhadap persamaan hak dan martabat setiap manusia. Menjamin pengakuan atas R20 sebagai sebagai bagian dari acara resmi (official engagement group) G20.

Baca Juga: R20 Resmi Ditutup, India Jadi Tuan Rumah R20 Tahun Depan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya