Pengamat Politik UGM Sebut Efek Jokowi ke Prabowo Sudah Maksimal

Jokowi memberi efek positif pasangan Prabowo - Gibran

Sleman, IDN Times - Sejumlah survei menunjukkan pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, selalu unggul dibanding paslon lain. Namun elektibilitas paslon nomor urut 02 tidak lebih dari 50 persen, hal tersebut dinilai pengamat politik UGM lantaran efek Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mentok.

"Ya jadi sebenarnya efek Jokowi ke Prabowo itu menunjukkan sudah maksimal," ujar Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada, Arya Budi, Jumat (19/1/2024).

1. Efek Jokowi memberi limpahan dominan ke Prabowo

Pengamat Politik UGM Sebut Efek Jokowi ke Prabowo Sudah MaksimalPresiden Jokowi saat meninjau penanaman tanaman jagung di kawasan food estate di Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Kamis (24/03/2022) sore. (dok. Sekretariat Presiden)

Arya menyebut Prabowo sudah mengkapitalisasi Jokowi, dalam hal ini Prabowo banyak menyinggung Jokowi, dan memposisikan diri sebagai penerus representasi Jokowi. Terlebih Prabowo berpasangan dengan anak pertama Jokowi, Gibran.

"Nah ekspektasinya adalah efek dari Jokowi itu bergeser atau limpahannya sangat dominan di Prabowo, sementara di beberapa hasil survei termasuk Poltracking, angka Prabowo itu praktis tidak pernah menyentuh 50 persen. Jadi bahwa ada kenaikan iya, apalagi sebelum berpasangan," ujar Arya yang juga Peneliti Poltracking Indonesia itu.

Arya menyebut elektabilitas Prabowo meningkat setelah bulan Oktober 2023 atau muncul nama cawapres. Namun setelah bulan Oktober, angkanya tidak lagi mengalami kenaikan secara terus menerus. "Berhenti di angka sekitar rentan dari 44 persen maksimal 46 persen, yang menyebut 48 ada tapi tidak banyak," ujar Arya.

2. Efek Jokowi menyentuh batas maksimal

Pengamat Politik UGM Sebut Efek Jokowi ke Prabowo Sudah MaksimalCalon Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Calon Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/TKN Prabowo-Gibran)

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM menegaskan, efek dari pemilih Jokowi yang bergeser ke Prabowo  sudah menyentuh batas maksimal. "Angkanya tidak cukup naik meskipun hasil survei Poltracking juga menunjukkan Prabowo praktis menjadi kandidat yang cukup meyakinkan lolos di Februari 14," kata Arya.

Meski begitu Arya mengatakan untuk Pemilu satu putaran atau dua putaran masih belum bisa dipastikan. "Tapi apakah akan putaran pertama atau putaran kedua, kita harus hati-hati mengatakan itu," kata Arya.

Baca Juga: Cerita AHY, Kesuksesan SBY Perkuat Pertahanan dan Dilanjutkan Jokowi

3. Performa Jokowi masih di atas 70 persen

Pengamat Politik UGM Sebut Efek Jokowi ke Prabowo Sudah MaksimalPresiden Jokowi Groundbreaking investasi dari sektor swasta di IKN (IDN Times/Ervan)

Arya menilai pemilih Jokowi penting untuk dilihat, karena Jokowi sudah mengantongi basis pemilih sejak 2014, ia dipilih dengan angka 55 persen. "Kedua, performa Jokowi masih dianggap bagus, dia itu angkanya masih di atas 3/4 ya di atas 70-75 persen. Bahkan mendekati 80 persen di berbagai survei," ujarnya. 

Pemilih yang merasa puas terhadap Jokowi tersebut, secara teoritik mereka akan menentukan pilihannya ke capres yang dianggap mampu meneruskan pemerintahan Jokowi. "Nah persoalannya kembali lagi capres yang saat ini dianggap secara eksplisit meneruskan Jokowi kan Prabowo karena Ganjar-Mahfud itu kadang-kadang tidak cukup eksplisit meneruskan Jokowi ya. Bahkan sempat mengkritik soal hukum dan seterusnya," kata Arya. 

Baca Juga: PHRI DIY Keberatan dengan Pajak Hiburan hingga 75 Persen

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya