Pemkab Sleman Belajar Konsep Ecotourism ke Banyuwangi

Wisata dan UMKM jadi sektor penting bagi kedua kabupaten

Intinya Sih...

  • Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperkenalkan konsep ecotourism kepada Pemkab Sleman untuk partisipasi warga setempat dalam pengelolaan pariwisata.
  • Banyuwangi mengembangkan pariwisata dengan konsep ecotourism dan community-based tourism, melarang hotel bintang 3, serta meluncurkan program "Hotel Asuh Homestay."
  • Pemkab Banyuwangi fokus pada pengembangan budaya lokal, integrasi budaya dalam arsitektur bangunan, pelaksanaan event wisata, dan pemberdayaan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi.

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memperkenalkan pengelolaan pariwisata dengan konsep ecotourism kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa (2/7/2024). Konsep ecotourism ini menitikberatkan pada partisipasi aktif warga setempat dalam pengelolaan pariwisata.

Banyuwangi dikenal memiliki beragam destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Mulai dari keindahan matahari terbit di Pantai Pulau Merah, Pantai Plengkung yang menjadi surga bagi para peselancar, hingga Kawah Ijen dengan fenomena blue fire yang memukau. Selain itu, ada juga Taman Nasional Alas Purwo dan berbagai destinasi lainnya yang membuat Banyuwangi menjadi tujuan wisata yang tak terlupakan. Banyuwangi juga kaya akan budaya orisinal yang beragam, menambah daya tarik bagi para wisatawan.

1. Banyuwangi kembangkan konsep ecotourism

Pemkab Sleman Belajar Konsep Ecotourism ke BanyuwangiPertemuan Pemkab Sleman dan Pemkab Banyuwangi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Melihat potensi yang ada, Sekda Banyuwangi, Mujiono, menyebut Pemkab Banyuwangi memilih membangun pariwisata berbasis alam dan budaya sebagai lokomotif dan strategi utama pembangunan serta sebagai sarana konsolidasi semua potensi yang ada. "Kami kembangkan pariwisata dengan konsep ecotourism, yang menekankan aspek partisipasi warga setempat, community-based tourism, sehingga bisa berkelanjutan," ujar Mujiono.

Mujiono mengungkapkan dengan konsep yang ada, masyarakat tidak hanya menjadi objek pariwisata, tapi juga harus menjadi subjek. "Kami melarang pembangunan hotel di bawah bintang 3 di Banyuwangi, sebagai salah satu upaya untuk menggerakkan masyarakat, memberikan akses kepada rakyat untuk mengembangkan homestay," kata Mujiono.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga meluncurkan program "Hotel Asuh Homestay." Dalam program ini, hotel-hotel besar di Banyuwangi memberikan pendampingan kepada homestay milik masyarakat lokal, membantu mereka meningkatkan kualitas layanan dan mencapai standar tinggi. Program ini berhasil meningkatkan jumlah tamu yang menginap di homestay dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Budaya lokal juga menjadi perhatian utama Pemkab Banyuwangi sebagai daya tarik wisata. Mereka mengintegrasikan budaya lokal dalam arsitektur bangunan di Banyuwangi. Hotel-hotel, bangunan swasta berskala besar, dan kantor-kantor pemerintah diwajibkan memasukkan unsur ornamen arsitektur khas Banyuwangi. Tidak hanya itu, destinasi wisata dan ruang publik juga diperindah, termasuk aksesibilitas menuju Banyuwangi dan tempat-tempat wisata yang ada. Selain itu, Pemkab Banyuwangi menggelar berbagai event untuk menarik wisatawan. Pada tahun 2024 saja, ada 79 event yang direncanakan.

2. Pemkab Banyuwangi juga taruh perhatian pada UMKM

Pemkab Sleman Belajar Konsep Ecotourism ke BanyuwangiIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Mujiono juga menyinggung keberadaan UMKM yang membentuk benang merah penopang penciptaan lapangan pekerjaan, perkuatan perekonomian setempat, bahkan sebagai pengamanan warisan budaya serta tradisi daerah. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,7 juta, jumlah UMKM tahun 2023 di Kabupaten Banyuwangi mencapai 296.706 dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di Kabupaten Banyuwangi.

"Oleh karena itu Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen melakukan pemberdayaan UMKM lokal lewat sejumlah program, pelatihan, bantuan finansial, serta pemberdayaan masyarakat. Ragam inovasi telah diterapkan, misalnya, WENAK, Teman Usaha Rakyat, Ongkir Gratis UMKM, dan GoPro Wangi (Gerobak Promosi UMKM Banyuwangi)," kata Mujiono.

UMKM memang menjadi salah satu prioritas pembangunan unggulan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dan menjadi konsentrasi dalam gerakan Banyuwangi Rebound. Selama tahun 2023 telah dilatih sebanyak 2.595 UMKM, di-support pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas, peningkatan kualitas dalam bentuk pelatihan.

Baca Juga: Event Komunitas Pacu Pariwisata dan Ekonomi di Sleman

3. Sleman coba pelajari pengembangan wisata dan UMKM di Banyuwangi

Pemkab Sleman Belajar Konsep Ecotourism ke BanyuwangiPertemuan Pemkab Sleman dan Pemkab Banyuwangi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Eka Suryo Prihantoro, mengatakan kunjungan kali ini dalam rangka mempelajari bagaimana pengembangan sektor wisata dan UMKM di Kabupaten Banyuwangi. Pada kesempatan itu, Eka juga menyebut bahwa pariwisata menjadi salah satu unggulan Pemkab Sleman dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata menyumbang 30 persen dari total PAD Sleman. Pada tahun 2023 lalu, sektor pariwisata Sleman menyumbang Rp353 miliar bagi PAD Sleman.

Sleman memiliki kekayaan destinasi wisata, baik wisata buatan, alam maupun wisata minat khusus. Saat ini telah terbentuk 80 desa wisata yang terdiri dari 12 desa wisata berstatus mandiri, 17 desa wisata berstatus maju dan 18 desa wisata dengan status berkembang sedangkan 33 desa wisata lain berstatus rintisan. Destinasi wisata Sleman sebanyak 54 obyek wisata dan 142 hotel berbintang. 

Ia juga menyinggung UMKM yang menjadi salah satu sektor penggerak perekonomian Sleman. Hingga saat ini tercatat lebih dari 109 ribu UMKM berkembang di Kabupaten Sleman. 

"Kami juga mohon informasi lebih lanjut tentang bagaimana upaya Pemkab Banyuwangi dalam upaya pengembangan sektor pariwisata dan UMKM di Kabupaten Banyuwangi. Semoga informasi yang kami dapatkan hari ini dapat menambah referensi dan motivasi untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan pariwisata dan UMKM di Kabupaten Sleman," kata Eka.

Baca Juga: Kegiatan MICE Dongkrak Sektor Pariwisata di DIY

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya