Komentar Ganjar Soal Aliran Dana Mencurigakan Parpol Temuan PPATK 

Sebut peringatan untuk semua

Sleman, IDN Times - Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengendus aliran dana mencurigakan yang mengalir ke sejumlah Partai Politik (Parpol) jelang Pemilu 2024. Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, turut berkomentar mengenai dugaan transaksi janggal pada Pemilu 2024.

"Ya saya kira apa yang disampaikam PPATK perlu di-clearance," ujar Ganjar ditemui seusai menghadiri acara Rapat Terbuka Universitas Gadjah Mada dalam Rangka Peringatan Dies Natalis ke-74 UGM, di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Srlasa (19/12/2023).

1. Aliran dana yang masuk harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan

Komentar Ganjar Soal Aliran Dana Mencurigakan Parpol Temuan PPATK Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Ganjar mengungkapkan temuan PPATK tersebut perlu disampaikan ke seluruh partai politik. Sehingga semua aliran dana yang masuk jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Perlu disampaikan juga kepada seluruh partai-partai, sehingga semua yang masuk. Semua yang terekam itu betul-betul menjadi pertanggungjawaban," ujar Ganjar.

2. Temuan PPATK peringatan untuk semua

Komentar Ganjar Soal Aliran Dana Mencurigakan Parpol Temuan PPATK Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut juga mengharapkan harus ada akuntabilitas dan dari sumber yang kredibel. Menurutnya temuan PPATK ini peringatan untuk semua.

"Akuntabel dan semua bersumber dari anggaran-anggaran atau sumber-sumber yang kredibel. Ini peringatan untuk semuanya agar tidak keliru," kata Ganjar.

Baca Juga: Profil Poppy Ismalina, Akademisi UGM dan Panelis Debat Cawapres

3. Temuan PPATK soal transaksi janggal Pemilu 2024

Komentar Ganjar Soal Aliran Dana Mencurigakan Parpol Temuan PPATK Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Itjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Sebelumnya, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan pihaknya menemukan lonjakan transaksi janggal selama masa kampanye Pemilu 2024. Ivan mengungkapkan, pihaknya menemukan adanya transaksi janggal selama kampanye itu salah satunya berdasarkan hasil penelusuran Daftar Calon Tetap (DCT).

"Sudah, bukan indikasi kasus ya. Kami menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi mencurigakan, misalnya terkait dengan pihak-pihak berkontestasi yang kami dapatkan namanya," kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Kamis (14/12/2023).

"Tadi, seperti misalnya terkait dengan pemilu ini kami dapat DCT kan. Nah dari DCT, kami ikuti, melihat memang transaksi terkait dengan pemilu ini masif sekali laporannya kepada PPATK," lanjut dia.

Selain itu, kata Ivan, meningkatnya transaksi mencurigakan dalam bentuk tunai di masa kampanye meningkat hingga lebih dari 100 persen. Dia memastikan akan mendalami hal tersebut.

Adapun angka transaksi janggal itu ditaksir mencapai angka triliunan rupiah. Ivan menjelaskan, transaksi janggal itu juga diduga melibatkan ribuan nama dan parpol peserta Pemilu 2024. "Kenaikan lebih dari 100 persen di transaksi keuangan tunai, mencurigakan segala macam. Kami masih menunggu. Ini kan kita bicara triliunan, angka yang sangat besar, ribuan nama, semua parpol dilihat. Memang, keinginan dari Komisi III, PPATK memotret semua dan ini kami lakukan sesuai dengan kewenangan," ujar Ivan.

Lebih lanjut, Ivan juga menyebut KPU dan Bawaslu sudah memegang data transaksi mencurigakan tersebut. "Kita sudah kirim surat ke KPU, Bawaslu. Kita sudah sampaikan beberapa transaksi terkait dengan angka-angka yang jumlahnya besar ya," ucap dia.

Baca Juga: PPATK: Transaksi Janggal di Masa Kampanye Melonjak hingga 100 Persen

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya