Kemungkinan Pilpres Satu Putaran, Ini Kata Gus Ipul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa saja hanya berlangsung satu paturan berdasar hasil survei LSI Denny JA. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menilai Pilpres satu putaran akan menghemat anggaran, dan mengurangi keterbelahan di masyarakat.
"Lebih efisien (Pilpres satu putaran). Berapa triliun yang bisa dihemat kalau satu putaran," ujar Gus Ipul dalam keterangan video yang dibagikan ke awak media di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).
1. Pertimbangan anggaran dan potensi pembelahan
Gus Ipul menyebut selain masalah penghematan anggaran, Pilpres satu putaran juga akan mengurangi pembelahan di masyarakat. Namun, ia kembali menyerahkan kepada masyarakat.
"Kemudian juga risiko pembelahan ditengah masyarakat bisa dikurangi. Kita gak tahu tapi kita serahkan masyarakat," ungkap Gus Ipul.
2. Momen penting namun menyita waktu
Gus Ipul menyebut Pilpres momentum penting bangsa ini. Meski demikian Pilpres cukup menyita waktu, sehingga sebagian energi terkuras.
"(Jika satu putaran) Pas puasa nanti kita bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk. Tidak disibukkan dengan kampanye dan hiruk-pikuk lainnya,” kata Gus Ipul.
Baca Juga: Gus Yahya Mengaku Bosan Netralitas PBNU Terus Dipertanyakan
3. Hasil survei LSI Denny JA
Gus Ipul juga menilai LSI Denny JA salah satu lembaga yang kredibel. Apa yang digambarkan disurvei bisa dirasakan.
Diketahui LSI Denny JA melakukan survei terhadap publik pendukung tiga paslon capres-cawapres yang menginginkan antara Pilpres 2024 satu putaran atau tidak. Hasilnya 84 persen publik ingin satu putaran. "Di atas 80 persen publik ingin pilpres terjadi dalam satu putaran," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam siaran persnya di YouTube LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (30/1)
Lebih lanjut Adjie mengungkap bahwa publik yang tidak menginginkan Pilpres 2024 satu putaran sebanyak 10,8 persen, dan yang tidak jawab 5,2 persen.
Adjie juga memprediksi paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran jika tren kenaikan elektabilitasnya terjaga dan konsisten. "Kalau tren kenaikannya minimal konsisten 4-5 persen saja, maka kita bisa memprediksi dengan tren kenaikan terjaga dan konsisten, maka memang potensi satu putaran sangat terbuka lebar," ungkap Adjie.
Baca Juga: Spanduk Pendukung Ganjar Direbut saat Jokowi Melintas di Gunungkidul