Jumpa Haedar Nashir, Kaesang: Agama Salah Satu Fondasi Berpolitik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep bersilaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jalan Cik Di Tiro, Terban, Gondokusuman, Jumat (6/10/2023). Pertemuan tersebut membahas bagaimana agama menjadi salah satu pondasi berpolitik.
Pertemuan Kaesang dengan Haedar berlangsung sekitar 1 jam. Kedatangan Kaesang juga didampingi sejumlah kader PSI, termasuk Sekjen PSI, Radja Juli Antoni.
1. Hal yang dibahas dalam pertemuan
Seusai pertemuan Kaesang menyebut pertemuan berlangsung lancar. Membahas bagaimana agama menjadi salah satu fondasi berpolitik.
"Ya Alhamdulillah lancar. Kami lebih tentang negara, bagaimana agama itu menjadi salah satu pondasi kita berpolitik, begitu kurang lebih," ujar Kaesang.
2. Tidak membahas capres, dan nasihat Haedar
Kaesang mengaku tidak ada pembahasan soal Calon Presiden (Capres) dalam pertemuan tersebut. "Oh ndak bahas itu, ndak bahas Capres, ndak berani," ujar Kaesang.
Putra bungsu Jokowi tersebut menyebut juga mendapat pesan dari Prof. Haedar Nashir. "Dari Prof (Haedar Nashir) (pesannya) politik tetap mengedepankan sopan dan santun," ungkap Kaesang.
Baca Juga: Kunjungi Kantor PP Muhammadiyah, Kaesang Pakai Peci dan Bawa Boneka
3. Arah dukungan PSI ke Capres belum ditentukan
Saat disinggung mengenai kemungkinan dukungan PSI akan berlabuh ke mana, Kaesang hanya menjawab dengan candaan. "PSI pasti akan mendukung saya," ujar Kaesang sembari tersenyum.
Saat ditanya lagi apakah dukungan tersebut sebagai Cawapres, hal tersebut juga dijawab dengan candaan. "Sebagai Ketua Umum (Dukungan PSI terhadap Kaesang)," ujar Kaesang.
Kaesang meminta untuk bersabar menunggu langkah PSI selanjutnya. "Belum, ntar sabar, pelan-pelan, kok buru-buru amat, batasnya masih 25 Oktober, to," ujar Kaesang.
Baca Juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat UGM: Partai Lain Perlu Waspada