Gus Yahya: NU Mengabdi kepada Kemanusiaan Sekuat-kuatnya

a

Sleman, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyebut NU tidak pernah luntur untuk mengabdi kepada bangsa, saat Harlah ke-101 NU di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). Gus Yahya juga menyebut NU akan mengabdi kepada kemanusiaan sekuat-kuatnya.

Gus Yahya menyebut 101 tahun lalu, saat diresmikan berdirinya jam'iyah Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh Kiai Muhammad Hasyim Asy'ari menyampaikan pesan dalam pidatonya. "Beliau mengatakan, bahwa yang paling penting di dalam masyarakat adalah kebersatuan di dalam persaudaraan. Bahwa masyarakat yang bersatu dalam persaudaraan akan tumbuh menjadi masyarakat yang kuat," ujar Gus Yahya.

1. Trilogi persaudaraan yang dijaga

Gus Yahya: NU Mengabdi kepada Kemanusiaan Sekuat-kuatnyaKetua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, saat Harlah ke-101 NU di UNU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). (IDN Times/Herlambang Jati)

Gus Yahya juga menyebut pada Muktamar Ke-27 tahun 1984 di Situbondo, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang terpilih pada waktu itu, Kiai Ahmad Shiddiq, meletakkan dasar-dasar kerangka keagamaan mengenai trilogi persaudaraan. Trilogi persaudaraan itu yaitu persaudaraan Islam antara sesama muslim atau ukhuwah Islamiyah, persaudaraan di antara anak-anak sebangsa atau ukhuwah wathaniyah, dan persaudaraan kemanusiaan atau ukhuwah basyariyah.

"Selama 101 tahun ini, persaudaraan, kebersamaan, perdamaian, toleransi, dan harmoni, terus-menerus menjadi penanda yang paling kuat dari kehadiran Nahdlatul Ulama," ucap Gus Yahya.

2. Mengabdi untuk kemanusiaan dan bangsa

Gus Yahya: NU Mengabdi kepada Kemanusiaan Sekuat-kuatnyaLogo NU (nu.or.id)

Gus Yahya menyebut hingga saat ini dan Insyaallah untuk selama-lamanya, tekad Nahdlatul Ulama tidak akan pernah luntur untuk terus mengabdi kepada bangsa yang Indonesia. Selain itu juga, Gus Yahya menyebut NU akan mengabdi pada kemanusiaan

"Tekad Nahdlatul Ulama tidak akan pernah luntur untuk terus mengabdi kepada bangsa yang kita cintai ini dan mengabdi kepada kemanusiaan sekuat-kuatnya," ujar Gus Yahya.

Baca Juga: Harlah Ke-101 NU, Jokowi Sebut Peran NU Menjaga NKRI

3. Tantangan dan peluang bangsa saat ini

Gus Yahya: NU Mengabdi kepada Kemanusiaan Sekuat-kuatnyaKetua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Gus Yahya mengatakan Bangsa Indonesia sedang menghadapi momentum yang sangat menentukan untuk masa depannya. Ia menyebut begitu banyak tantangan yang dihadapi bangsa.

"Dan pada saat yang sama begitu banyak modal keunggulan yang apabila kita di-tasharruf-kan, dipergunakan secara strategis dengan sebaik-baiknya, InsyaAllah mampu dijadikan modal untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Ini adalah momentum saat-saat yang sangat krusial, sangat menentukan untuk masa depan ke Indonesia," ucapnya.

Oleh karena itu, Gus Yahya menyebut Nahdlatul Ulama juga tidak akan berpangku tangan. Akan sungguh-sungguh berupaya ikut menyumbang kepada maslahat bangsa dan negara. "Agar kita pastikan bersama-sama bahwa menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Indonesia menang," ujar Gus Yahya.

Baca Juga: Jokowi Cerita Pembangunan Kampus UNU: Dimulai Ngobrol dengan Sultan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya