DIY-Korea Selatan Buka Peluang Kerja Sama Baru

Kerja sama yang sudah ada berjalan baik

Yogyakarta, IDN Times - Puluhan tahun menjalin hubungan baik dengan Korea Selatan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, melakukan penjajakan untuk mengembangkan kemungkinan kerja sama berikutnya. Tercatat, seluruh kerja sama antara keduanya dari mulai kerja sama dengan Gangwon Do dan Gyeongsangbuk Do, berjalan baik lebih dari yang diharapkan.

Sejak kerja sama sister province dengan Gangwon Do dimulai sejak Juni 2003, keduanya terus mendukung pengenalan  pariwisata, agrikultur, sains dan teknologi. Tidak hanya itu, namun juga pada budaya, pendidikan, olahraga, dan lainnya kerja sama berjalan dengan sangat baik.

1. Kerja sama Korea Selatan dan DIY telah dimulai dari 2005

DIY-Korea Selatan Buka Peluang Kerja Sama BaruPertemuan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok. (Dok. Istimewa)

Sri Sultan menyebut, Korea Selatan juga ingin mengembangkan berbagai kerja sama dengan DIY yang tentu mendapat sambutan yang baik.

“Beliau ingin bagaimana ini nanti bisa ditingkatkan (kerja sama) dan juga kita di Gadjah Mada (UGM) ada pusat Bidang Studi Bahasa Korea, juga Saemaul Undong, yang sudah dibuat di dua daerah, tidak hanya di Gunungkidul tapi di tahun ini kan juga ada di Kulon Progo,” ungkap Sri Sultan, usai menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (3/11/2023).

Kerja sama DIY-Gyeongsangbuk Do dimulai tahun 2005, yang dilanjutkan dengan kerja sama Saemaul Undong yang membangun desa-desa di DIY, hasil yang didapat mampu melampaui harapan. Saemaul Undong merupakan sistem pengembangan mandiri oleh masyarakat setempat, berdasarkan kebutuhannya, dan berfokus pada pembangunan infrastruktur. Sistem  ini telah terbukti  menyumbangkan penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 17,1 persen di Korea Selatan.

2. Ekonomi DIY terbantu dengan kerja sama yang dijalin

DIY-Korea Selatan Buka Peluang Kerja Sama BaruGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (tengah). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Program Saemaul Undong di DIY dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul. Program Pilot Project dilaksanakan di Desa Kampung, Ngawen, Gunungkidul pada tahun 2008, yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan program di wilayah-wilayah lain di DIY.

“Dengan aktivitas-aktivitas itu dan ekonomi kita juga dibantu dengan beberapa perusahaan Korea yang ada di sini, bisa menjadi kerja sama yang baik, makanya kami tadi dialog sama beliau dengan harapan nanti bisa dibuka ruang untuk kerja sama lebih lanjut dan lebih luas,” tutur Sri Sultan.

Baca Juga: Sultan Minta Jaga Warga Dimaksimalkan untuk Cegah Tindak Kejahatan

3. Buka peluang kerja sama dalam berbagai bidang

DIY-Korea Selatan Buka Peluang Kerja Sama BaruPertemuan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok. (Dok. Istimewa)

Lee Sang Deok mengatakan, pembahasan yang ia lakukan dengan Sri Sultan sangat konstruktif. Dirinya berharap akan ada pengembangan kerja sama pertukaran kebudayaan. Selain itu, di bidang ekonomi juga hendaknya mampu menambah warna kerja sama, mengingat saat ini perusahaan Korea Selatan sudah masuk ke DIY. 

Kerja sama juga akan diperluas di bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya pembangunan pusat khusus Jurusan Bahasa Korea. “Kami juga membahas mengenai perkembangan potensi pariwisata di DIY dan gerakan Saemaul Undong di DIY,” kata Lee.

Baca Juga: Pengelolaan Sumbu Filosofi Tak Tinggalkan Kawasan Pendukung

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya