Didik Nini Thowok Memukau Penonton Pentaskan Serat Centhini di ArtJog

Didik berkolaborasi dengan penyair asal Perancis

Intinya Sih...

  • Didik Nini Thowok kolaborasi dengan penyair Perancis, Elizabeth D Inandiak dalam pertunjukan di ArtJog.
  • Didik membacakan isi Serat Centini, tampil dengan kebaya hijau dan konde, mewakili sosok Centini yang rendah hati.
  • Nicholas Saputra dan Happy Salma juga tampil dalam acara ArtJog dengan karya merespon pementasan Gunawan Maryanto.

Yogyakarta, IDN Times - Maestro tari, Didik Nini Thowok tampil memukau penonton dalam hajatan seni ArtJog, di Jogja National Museum, Kamis (22/8/2024) malam. Pertunjukan kali ini mementaskan hasil intepretasi dari Serat Centini.

Didik tidak tampil sendiri, ia berkolaborasi dengan penyair asal Perancis, Elizabeth D Inandiak. Didik bersama Elizabeth menyuguhkan karya kisah cinta Amongraga dan Tambangraras.

1. Alasan pemilihan Didik Nini Thowok

Didik Nini Thowok Memukau Penonton Pentaskan Serat Centhini di ArtJogPenampilan Didik Nini Thowok di ARTJOG, Kamis (22/8/2024) malam. (Dok. Istimewa)

Didik juga membacakan isi Serat Centini saat tampil. Didik tampil dengan kebaya hijau, dan konde. Riasan warna putih menghiasi wajah Didik.

“Makeup putih artinya kosong. Tidak ada arti dan tidak bisa dimaknai dengan gender tertentu sesuai dengan representasi sifat kerendahan hati tokoh Centini,” ucap Didik.

Didik menjadi aktor dalam pertunjukan ini, karena dirasa lekat dengan kepribadian Centini yang direpresentasikan sebagai pribadi yang rendah hati. “Elizabet melamar saya, karena ia menilai (saya) bisa mewakili sosok Centini,” ujarnya.

2. Proses berkarya cukup menantang

Didik Nini Thowok Memukau Penonton Pentaskan Serat Centhini di ArtJogPenampilan Didik Nini Thowok di ARTJOG, Kamis (22/8/2024) malam. (Dok. Istimewa)

Elizabet menyebut proses membuat karya ini memang cukup menantang, terutama dari sisi bahasa. Ia yang seorang warga Perancis harus mempelajari serat Centini yang berbahasa Jawa. “Bahasa Jawa yang susah (dalam Serat Centini), sehingga saya bekerja sama dengan ahli bahasa Jawa,” kata Elizabet.

Dia menyebut Serat Centini menjadi karya yang cukup tebal dengan 1.200 halaman. Selama ini dia menyebut hanya beberapa yang mengangkat Serat Centini. “Saat mencoba menggali, ternyata Centini adalah tokoh utama sulik adiluhung Jawa tersebut,” kata dia.

Baca Juga: 10 Potret Keluarga Marsha Timothy di ARTJOG 2024, Rayakan Lebaran Seni

3. Nicholas Saputra dan Happy Salma tampilkan ramalan Serat Centini

Didik Nini Thowok Memukau Penonton Pentaskan Serat Centhini di ArtJogPameran ARTJOG 2024 di Jogja National Museum (instagram.com/jogjanationalmuseum

Tak hanya Didik Nini Thowok dan Elizabet Inandiak yang tampil, Nicholas Saputra tampil di acara yang digagas melalui program performa•ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation.

Bersama Happy Salma, Nicho membuat sebuah karya kontemporer yang dipamerkan di ArtJog. Keduanya berkarya lewat suara, membaca Serat Senthini merespon almarhum Gunawan Maryanto (Cindil) yang bertindak sebagai sutradara, pernah mementaskan salah satu bagian Serat Centhini bertajuk ‘Empat 40 Malam dan Satunya Hujan’.

 

 

Baca Juga: [QUIZ] Siapa Member JKT48 yang akan Menemanimu ke ARTJOG?

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya