Diisukan Koalisi Prabowo Retak, PAN: Kami Komitmen ke Kontrak Politik

PAN siap setia bersama Prabowo-Sandi sampai akhir Pemilu

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menepis kabar keretakan koalisi partai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu sendiri disampaikannya ke awak media usai rapat terbatas di Kantor PAN pada Sabtu (4/5) sore tadi. Menurut Eddy, PAN tetap solid dan masih setia mendukung Prabowo-Sandi sampai proses Pemilu 2019 selesai.

1. Komitmen PAN terhadap kontrak politik

Diisukan Koalisi Prabowo Retak, PAN: Kami Komitmen ke Kontrak PolitikIDN Times / Aan Pranata

Eddy menyatakan, PAN masih sebagai partai pendukung Prabowo-Sandi hingga detik ini. Walau pun kabar miring telah datang ketika Ketua Umun PAN sekaligus Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, bertemu Presiden Joko "Jokowi" Widodo beberapa hari lalu.

"Pokoknya saya ulangi lagi, bahwa PAN saat ini tetap berada di barisan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur," kata Eddy menjawab  pertanyaan IDN Times saat konferensi pers di Kantor PAN, Jalan Daksa 1, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5) pukul 14.01 WIB.

Hal itu juga bukan tanpa sebab. Salah satu satunya karena PAN adalah partai pengusung Prabowo-Sandi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Karena memang, bagaimana pun juga kami kan punya kontrak politik. Kontrak politik itu kami tandatangani ketika kami mengusung Prabowo-Sandi dan kontrak politik itu kami sampaikan ke KPU. Itulah kontrak politik kami," tegas dia.

PAN komitmen terhadap hal tersebut juga diamininya.

"Oh, komitmen dong," katanya.

Direktur Advokasi dan Hukum BPN, Sufmi Dasco, juga telah angkat bicara. Pertemuan itu bukanlah perkara besar karena Zulfikfli Hasan dinilai berhak bertemu siapa pun.

"Gak masalah, kami tetap solid di BPN. Pak Zul kan juga punya hak ketemu siapa pun. Biasa itu. Ya, dia juga Ketua MPR, gak masalah kan?," kata Sufmi saat ditemui IDN Times di Bawaslu RI, Jumat (3/5).

Baca Juga: Hasto Ajukan Syarat Jika PAN Ingin Merapat ke Jokowi

2. Skema pecah kongsi pada Pemilu 2019

Diisukan Koalisi Prabowo Retak, PAN: Kami Komitmen ke Kontrak PolitikIstimewa

Dinamika politik ke depan juga tak ditepis Eddy akan mengubah konstelasi setelah sang jawara Pilpres 2019 nantinya sah di mata publik.

"Begini, 5 tahun lalu setelah Pilpres (2014) kan Pak Prabowo memgumpulkan dan menanyakan koalisinya," ujar dia.

Prabowo saat itu, lanjut dia, bertanya kepada semua partai politik koalisi untuk melanjutkan koalisi yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) atau punya pemikiran sendiri setelah Pilpres 2014 selesai.

"Tetapi saat itu hasil diskusinya bahwa koalisi akan tetap berjalan bersama-sama, melalui KMP tersebut," katanya. Ia pun mengklaim juga memiliki pandangan serupa akan terulang kembali kelak.

"Apa pun hasil Pemilu nanti," ucap dia.

3. PAN tak pedulikan wacana pertemuan Prabowo-Jokowi

Diisukan Koalisi Prabowo Retak, PAN: Kami Komitmen ke Kontrak PolitikANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Berbagai pertemuan politisi dengan Tim Kemenangan Nasional (TKN), bahkan bertemu Jokowi sendiri, itu bukanlah perkara besar bagi PAN juga. "Fokus dan perhatian kami saat ini adalah yang ada di lapangan. Tugas-tugas di lapangan masih besar, masih banyak," ungkap dia.

Itu juga karena masih banyaknya relawan dan parpol pendukung Prabowo-Sandi bekerja keras dalam proses penghitungan suara Pilpres 2019. "Apalagi tim-tim kami yang masih berjibaku di bawah untuk mendapat dokumen yang dibutuhkan. Termasuk untuk klaim pasangan Prabowo-Sandi memang menang," ujar dia.

4. Pertemuan Ketum PAN dan Jokowi sifatnya terbuka, namun rahasia

Diisukan Koalisi Prabowo Retak, PAN: Kami Komitmen ke Kontrak Politiksetkab.go.id

Lalu, Eddy kembali membahas pertemuan Ketum PAN dan Jokowi. Tetapi, ia tak ingin membicarakan isi pertemuan itu. "Yang jelas pertemuan Pak Zul dan Pak Jokowi dalam bentuk kenegaraan, terbuka, tapi rahasia pembahasannya," kata caleg Jabar 2019 ini usai rapat terbatas PAN.

5. PAN akan evaluasi pelaksanaan Pemilu 2019

Diisukan Koalisi Prabowo Retak, PAN: Kami Komitmen ke Kontrak PolitikIDN Times/ Mela Hapsari

Kehadiran Eddy di Kantor PAN, Jalan Daksa 1, hari ini juga karena ada agenda pertemuan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, bersama 5 wakil ketua umum.  Ia juga menerangkan hasil pertemuan kali ini sesuai rapat terbatas dengan Ketum PAN. Mereka membahas hasil penghitungan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan proses yang masih berjalan.

Eddy mengatakan PAN akan melakukan evaluasi pelaksanaan Pemilu di samping jatuhnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia.

"Harus ada evaluasi pelaksanaan Pemilu kita. Apakah sistem ini, Pilpres dan legislatif akan tetap digabung, masih valid gak ke depannya? Apalagi nanti juga bicarakan Pilkada Serentak," ungkap dia sebelum meninggalkan lokasi rapat pukul 16.00 WIB tadi.

Seberapa jauh beban penghitungan suara dipastikan akan dibahas PAN bersama parpol lain. Sebab, kata dia, penghitungan suara secara manual masih sangat lambat dan membuat petugas KPPS tewas kelelahan dan sakit.

Baca Juga: Dukung Jokowi, Waketum PAN: Kenapa Saya Harus Dipecat Partai?

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya