DPC PDIP Bantul Minta ASN dan TNI-Polri Tetap Netral Jelang Kampanye

Bentuk posko untuk pantau pelanggaran

Bantul, IDN Times - ‎DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, dan perangkat desa untuk menjaga netralitas dalam menghadapi masa kampanye Pemilu yang dimulai pada 28 November 2023 mendatang. Partai berlambang banteng ini menyoroti beberapa daerah di mana terlihat adanya dugaan ketidaknetralan, terutama terkait dengan pencopotan alat peraga sosialisasi (APS) serta baliho dan poster pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

1. Sudah ada indikasi di daerah lain alat negara tak netral

DPC PDIP Bantul Minta ASN dan TNI-Polri Tetap Netral Jelang KampanyeWakil Ketua DPC PDIP Bantul, Kusbowo Prasetyo. (IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Badan Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Legislatif DPC PDIP Bantul, Kusbowo Prasetyo, mengatakan Pemilu 2024, khususnya pilpres sangat berbeda dengan sebelumnya. Menurutnya, terdapat potensi besar dimainkannya alat kekuasaan untuk memenangkan salah satu kandidat capres-cawapres.

"Indikasi adanya alat negara tidak netral dalam Pemilu Serentak 2024 gejalanya sudah terlihat. Maka kami akan fokus untuk memantau netralitas ASN, TNI-Polri dalam pemilu 2024 ini," katanya, Rabu (15/11/2023).

2. Belum ada indikasi ASN dan TNI-Polri di Bantul tidak netral

DPC PDIP Bantul Minta ASN dan TNI-Polri Tetap Netral Jelang KampanyeIlustrasi TNI-Polri. (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Meski akan terus mengawal netralitas ASN, TNI, dan Polri dalam Pemilu 2024, Kusbowo menyatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat tindakan ketidaknetralan dari ASN, TNI, dan Polri dalam tahapan pemilu yang sedang berlangsung. Hal ini menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat Bantul tanpa adanya gejolak.

"Semoga hingga 14 Februari mendatang, ASN, TNI-Polri tetap bisa netral dan bisa mendukung dan menyukseskan pemilu secara jurdil serta pemilu berlangsung layaknya pesta. Semua orang gembira," ucapnya.

"Kita sangat mengapresiasi ASN, TNI-Polri yang sampai hari ini tetap netral sehingga tidak ada gejolak di masyarakat Bantul," tambah dia.

Terkait adanya alat peraga sosialisasi (APS) dari PDIP yang dirusak, Kusbowo mengatakan hal itu tersebut pernah terjadi. Namun permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan sudah ada kesepakatan damai.

Baca Juga: Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud, Sandiaga Ajak Tetap Berpikir Positif

3. Bentuk posko gotong royong Pileg dan Pilpres

DPC PDIP Bantul Minta ASN dan TNI-Polri Tetap Netral Jelang KampanyeCalon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Lebih lanjut, Kusbowo mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk posko gotong royong Pileg dan Pilpres di tingkat kabupaten, kapanewon, hingga tingkat anak ranting atau padukuhan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan posko tersebut untuk melaporkan tindakan yang melanggar aturan, mulai dari perusakan alat peraga sosialisasi hingga alat peraga kampanye, serta adanya ketidaknetralan perangkat negara dan tindakan intimidasi.

"Jadi untuk posko gotong royong pemilu legislatif tentunya melibatkan orang PDI Perjuangan. Sedangkan posko gotong royong pilpres melibatkan orang dari partai koalisi," tandasnya.

Baca Juga: Tinggal Beberapa Bulan, Sultan Berharap Pemilu Berjalan Aman

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya