TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenag Pantau Hilal 1445 H dari 4 Lokasi di Jogja

Rukyatul hilal dipusatkan di POB Syekh Belabelu

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan agenda pemantauan hilal (rukyatul hilal) jelang akhir Ramadan 1445 H, pada empat lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (9/4/2024) besok.

"Rukyatul hilal kami lakukan pada 9 April 2024 di empat lokasi," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa saat dihubungi, Senin (8/4/2024).

 

 

1. Pantauan hilal dipusatkan di POB Syekh Belabelu

ilustrasi teropong atau teleskop untuk mengamati hilal. (unsplash.com/Matthew Ansley)

Jauhar menuturkan, kegiatan pemantauan hilal tahun ini dipusatkan di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu Parangtritis, Kabupaten Bantul. Dalam pemantauan, diselenggarakan rapat koordinasi antara Kanwil Kemenag DIY dan Kemenag Bantul di Gedung POB.

Kegiatan pantauan hilal di POB, menurut Jauhar, rencananya didukung dengan aktivitas serupa di berbagai lokasi, yaitu lantai tiga Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kabupaten Kulon Progo, memakai teropong jenis theodolite. 

Di saat bersamaan, Kemenag Kabupaten Gunungkidul menggelar pemantauan hilal di tenpat wisata HeHa Sky View menggunakan satu theodolite dan satu teleskop

"Kemenag Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman kegiatan pemantauan hilal bersama di satu lokasi," jelas Jauhar. 

2. Syarat penuhi kriteria baru MABIMS

Skema kriteria MABIMS tentang penentuan awal bulan kalender Hijriyah, Rabu (6/3/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Jauhar menjelaskan, perkiraan tinggi hilal terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H atau bertepatan 9 April 2024 M berada di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan tinggi +4 derajat 52 menit.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi +7 derajat 28 detik.

Elongasi atau busur yang ditarik dari pusat cakram matahari secara langsung menuju ke pusat cakram bulan secara geosentrik (haqiqy), terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 H, atau bertepatan 9 April 2024, sebesar 8 derajat 30 menit di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dan sampai dengan 10 derajat 19 menit derajat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh.

Apabila kondisi itu terjadi, maka dapat dikategorikan memenuhi standar "imkanur" rukyat yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk penetapan awal Ramadan, yang mensyaratkan tinggi minimal tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Apapun hasilnya rukyatul hilal besok, akan kami laporkan ke Kemenag pusat untuk menjadi bagian sidang isbat," terangnya. 

Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan 700 lebih Lokasi Salat Idul Fitri di Jogja

Verified Writer

Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya