Jarnas For Gibran Desak Ade Armando Mundur dari PSI
Ade Armando dinilai akan membuat buruk PSI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pernyataan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, yang menyinggung politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengundang kecaman dari banyak pihak. Sejumlah pihak juga mendesak Ade Armando untuk mundur.
Kejadian bermula saat Ade Armando melalui akun X @adearmando61 yang mengkritik aksi BEM Universitas Indonesia (UI) dan BEM Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar aksi unjuk rasa terkait politik dinasti.
Tim Hukum Jaringan Nasional (Jarnas) For Gibran, Siswadi Islam mengatakan apa yang dilakukan Ade Armando telah mencederai konstitusi. "Saudara Ade Armando sungguh tidak mengerti konstitusi, apa yang dia katakan soal Yogyakarta menjalankan politik dinasti telah mencederai konstitusi," kata Siswadi Islam, Rabu (6/12/2023).
1. Minta Ade Armando mundur dari PSI
Menurut Siswadi, apa yang dilakukan Ade Armando sangat memalukan terutama bagi PSI. "Dengan ini secara tegas kami dari Jarnas For Gibran meminta Ade Armando untuk mundur dari PSI. Ini sangat memalukan dan mencoreng nama PSI," ucapnya.
Dirinya juga mengkhawatirkan bila Ade Armando tidak mengundurkan diri atau dipecat oleh PSI akan berakibat buruk pada citra PSI di Pemilu 2024. "Kalau yang bersangkutan tak mau mundur, Ketua PSI harus tegas memecat Ade Armando. Jangan karena satu titik rusak susu sebelanga. Suara PSI pasti tergerus, ini berbahaya untuk PSI," tegas Siswadi.
Secara rinci Siswadi juga menuturkan pada Pemilu 2019 yang lalu PSI memperoleh 45.347 suara di Yogyakarta. "Pemilu 2019 lalu PSI meraih 45.347 suara DPR RI, 42.669 untuk DPRD Provinsi, 31.102 untuk DPRD Kabupaten Kota. Bahkan saat ini ada 1 anggota DPRD Provinsi dari PSI. Kasihan kalau perjuangan kader-kader di Yogyakarta rusak gara-gara Ade Armando," kata dia.