TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Genangan dan Jalan Berlubang Harus Jadi Perhatian saat Arus Mudik

Pemda harus bergerak cepat

Ilustrasi genangan (IDN Times/Iin)

Intinya Sih...

  • Peneliti UGM ingatkan potensi bencana hidrometeorologi pada arus mudik Lebaran tahun 2024.
  • Pemda diingatkan untuk melakukan pengecekan dan mengantisipasi perbaikan pothole serta genangan secara cepat.
  • Pemudik diminta siap antisipasi kondisi semi-gridlock di sekitar pintu-pintu tol dan pilih lokasi inap yang memungkin aktivitas dalam kota sedikit tergantung dengan kendaraan bermotor.

Yogyakarta, IDN Times - Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM), Arif Wismadi, mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi pada arus mudik Lebaran tahun 2024 ini. Antisipasi genangan hingga lubang-lubang jalan harus dilakukan.

"Efek curah hujan bisa dirasakan pada kerusakan jalan yang meskipun baru selesai di akhir tahun kemarin, saat ini sudah mulai muncul pothole, atau lubang-lubang di jalan," ucap Arif, Jumat (29/3/2024).

1. Pemda harus bisa mengantisipasi secara cepat

Ilustrasi jalan berlubang di DIY (IDNTimes/Febriana Sinta)

Arif mengungkapkan Pemerintah Daerah (Pemda) bisa melakukan pengecekan dan mengantisipasi secara cepat, untuk perbaikan pothole sebelum membesar dilibas kendaraan. "Juga antisipasi genangan, dengan pembersihan gorong-gorong, tindakan ini juga bisa mengurangi percepatan permukaan jalan," jelasnya.

Arif juga menyoroti kawasan di Pantura, karena genangan memang lebih berisiko, apalagi Semarang juga daerah yang tiap tahun mengalami penurunan permukaan tanah. "Pastinya untuk wilayah yang terjadi genangan rutin, harus diantisipasi," kata dia.

2. Secara umum jalur mudik sudah prima

Ilustrasi jalan tol fungsional untuk mudik Lebaran. (dok. Kementerian PUPR)

Secara umum, Arif mengatakan jalur mudik di Indonesia sudah prima, khususnya di Jawa terutama untuk backbone atau tulang punggung utama yaitu jalan tol. Kapasitasnya sudah cukup untuk menampung arus mudik ataupun balik.

"Khususnya setelah pemerintah menetapkan prinsip asimetrik arus mudik dan balik. Artinya jalan yang umumnya simetrik di kedua arah, khusus musim mudik dibuat satu arah," ungkap Arif.

Hanya saja yang perlu menjadi perhatian pada pintu-pintu keluar, menuju jaringan di luar tol yang masih dua arah dan konsisinya menyempit. Artinya ada potensi bottle-neck yang jika tidak diantisipasi dapat menimbulkan masalah.

"Tahun lalu pengaturan mudik cukup sukses, karena jadwal libur disebar tidak dibuat dalam satu waktu yang sama. Tahun ini tidak ada arahan eksplisit pembedaan waktu libur antar daerah. Padahal ada kecenderungan peningkatan arus mudik pasca pandemi. Sehingga yang harus dicermati ada pengelolaan bottleneck di sekitar pintu tol," ucap Arif.

Baca Juga: Dear Pemudik, Waspadai Titik Rawan Banjir dan Longsor di Sleman

Berita Terkini Lainnya