4 Perilaku Belanja Pembeli Online yang Perlu Dipahami UKM
UKM bisa tangkap peluang yang ada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Ninja Xpress bersama dengan Geopost merilis Suara UKM Negeri Vol 3 mengenai masa depan e-shoppers atau pembeli online. Terdapat empat ciri e-shopaholics atau kelompok pembelanja online yang aktif.
Studi ini melibatkan lebih dari 1.500 pembeli online dan juga melakukan wawancara mendalam kepada lebih dari 65 pembeli online untuk memberi penjelasan tentang e-shopaholics.
Pada tahun 2022, 74 persen orang di Asia Tenggara adalah pengguna internet. Di mana 86 persen di antaranya adalah e-shoppers. Sementara, untuk penggila belanja online atau e-shopaholics mencapai 14 persen dari populasi pembelanja online di Indonesia, dan mereka bertanggung jawab atas 43 persen dari total pembelian e-commerce.
1. E-shopaholics punya standar yang lebih tinggi
Berdasarkan hasil riset, sebagian besar e-shopaholics adalah pengguna awal belanja online. Dengan demikian, e-shopaholics ahli dalam menavigasi ekosistem e-commerce dan sangat mahir dalam menavigasi berbagai platform pembelian untuk membeli apa yang mereka inginkan.
"Berpengalaman dalam seluk-beluk belanja online, para e-shopaholics memiliki standar yang jauh lebih tinggi daripada pembeli online pada umumnya, mulai dari penelusuran awal hingga menerima paket setelah mengeklik produk di e-commerce. Setiap tahap sangat penting untuk memastikan kesetiaan e-shopaholics," kata Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa.
Melalui Suara UKM Negeri Vol. 3 ini, Ninja Xpress berharap dapat memberikan penjelasan mengenai e-shopaholics untuk mempersiapkan UKM Indonesia saat kita memasuki perjalanan e-commerce berikutnya.
Baca Juga: Tren Belanja Online saat Endemi, Pelaku UMKM Wajib Simak!
Baca Juga: Project S Tik Tok Ancam UMKM, Teten Keluhkan Aturan Jualan E-Commerce