3 Tanda Kemunduran Demokrasi di Indonesia versi AHY
Dari Pemilu hingga pelemahan oposisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada sejumlah tanda kemunduran demokrasi di Indonesia saat ini. Mulai dari masalah Pemilihan Umum (Pemilu) hingga pelemahan kekuatan oposisi.
AHY menyebut secara prosedural Pemilu di Indonesia bisa berjalan lima tahun sekali dan dengan jumlah pemilih yang tinggi sudah cukup baik. Meski begitu, AHY melihat kualitas penyelenggaraan Pemilu masih banyak yang harus diperbaiki.
1. Penyelenggaraan Pemilu perlu ada perbaikan
AHY menyebut dalam penyelenggaraan Pemilu masih dirasakan adanya intervensi hingga kecurangan Pemilu. Kecurangan mulai dari sederhana hingga kecurangan yang lebih sistematis dan terstruktur. "Harus dicegah kecurangan, gak boleh ada intimidasi, intervensi," ungkap AHY, dalam acara FISIPOL Leadership Forum, Mampukah Kita Selamatkan Demokrasi di Indonesia, di Auditorium FISIPOL UGM, Kamis (20/7/2023).
Upaya untuk mencegah intervensi dari sejumlah pihak atau penguasa yang hanya memberi jalan seseorang atau koalisi tertentu harus dilakukan. Menurutnya intervensi yang ada membuat demokrasi tidak sehat. "Kami gak ingin hasilnya yang membuat rakyat marah dan gak terima, mencari jalannya sendiri. Jangan hanya yang punya kekuatan logistik (yang diberi jalan). Masih banyak putra-putri bangsa yang mempunyai integritas baik," ujar AHY.
Baca Juga: AHY: Pembegalan Partai Demokrat Wujud Kemunduran Demokrasi
Baca Juga: AHY: Keputusan Cawapres Sudah Final di Tangan Anies Baswedan