Yogyakarta, IDN Times-Pelambatan ekonomi global dan perang dagang Amerika Serikat dan China tak hanya memengaruhi moneter nasional, tetapi juga di daerah. Berdasarkan overview kondisi perbankan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, kinerja perbankan di kota pelajar menunjukkan pelambatan.
Kepala KPw BI DIY, Hilman Tisnawan mengatakan dengan penurunan suku bunga acuan secara nasional, persaingan penghimpunan dana kian ketat. Namun demikian, dengan karakter perbankan DIY yang cenderung dominan pada produk tabungan dan giro, diperkirakan tidak sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
"Untuk Yogyakarta, sampai saat ini walaupun suku bunga sudah diturunkan, kami melihat tidak terlalu sensitif pengaruhnya terhadap DPK [Dana Pihak Ketiga] maupun kredit," ujar Kepala KPw BI DIY, Hilman Tisnawan ditemui, Jumat (8/11).