Dwi Susanto (33) warga Padukuhan Pereng Wetan RT 55, Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul yang sukses mengembangkan ayam jenis ringneck pheasant.(IDN Times/Daruwaskita)
Selain memiliki bulu yang indah, Dwi mengaku ayam ringneck pheasant memiliki kelebihan yakni bisa mendeteksi akan terjadi gempa dan gunung api yang meletus.
"Yang memiliki bulu indah sebenarnya ayam pejantannya namun keunggulan lainnya bisa mendeteksi akan terjadinya gempa dan gunung api meletus," ungkap.
Bapak dua anak ini mengaku, ketika akan terjadi gempa bumi misalnya ayam yang dipeliharanya bertingkah tidak seperti biasanya yakni berkokok dalam jangka waktu yang lama. Sementara ayam lainnya hanya diam saja.
"Ketika akan terjadi gempa dan gunung meletus, lima hingga 10 menit ayam akan terus berkokok dan berisik. Setelah itu terjadi gempa dan gunung meletus," terangnya.
"Saat gunung api Kelud meletus tengah malam pada tahun 2014 silam, ayam terus berisik dan berkokok pada tengah malam dan tidak berhenti. Selang beberapa saat saya melihat televisi ternyata gunung api Kelud meletus," katanya lagi.
Dwi mengklaim beberapa gempa bumi yang terjadi di luar DIY pernah terdeteksi ayam peliharaannya. Seperti gempa di Pacitan hingga di Pangandaran.
"Jadi ayam pejantan terus berkokok dan tidak berhenti serta berisik sementara ayam lainnya diam. Ternyata terjadi gempa di Pangandaran, gempa di Pacitan," ucapnya.