Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Tangkapan layar YouTube/Kementerian Perindustrian RI)

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui 7 Balai Diklat Industri (BDI) menggelar Diklat 3-in-1 secara serentak di sejumlah kota di Indonesia. 

Diklat 3-in-1 ini merupakan program pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM) di sektor industi.

"Pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita ketika membuka diklat 3-in-1 secara virtual, Kamis (10/9/2020).

1. SDM industri harus cepat beradaptasi

Praktik Diklat 3-in-1 bagi operator mesin Injection Moulding di workshop BDI Yogyakarta. (Dok. Balai Diklat Industri Yogyakarta)

Menurut Agus, pandemik COVID-19 tak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga berdampak pada sosial dan perekonomian nasional. 

"Dampak ekonomi yang ditimbulkan COVID-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat sehingga daya serap tenaga kerja di industri berkurang dan meningkatnya pengangguran serta kemiskinan," katanya.

Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dia menyebut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2020 diperkirakan mencapai 8,1 persen hingga 9,2 persen. Sedangkan angka pengangguran diperkirakan naik ke angka 4 hingga 5,5 juta orang.

Menurut dia, SDM industri harus cepat beradaptasi di era Revolusi Industri 4.0 maupun pandemik COVID-19.

“Untuk itu, diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini,” terangnya.

2. Kemenperin lakukan mitigasi di sektor industri

Editorial Team

Tonton lebih seru di