Bantul, IDN Times - Harga cabai merah besar sempat jatuh dalam beberapa bulan terakhir hingga kisaran Rp3 ribu per kilogram. Namun, delapan hari terakhir ini harga cabai merah besar kembali merangkak naik, bahkan hingga Rp13 ribu per kg.
Sistem lelang pun kembali digulirkan oleh petani cabai lahan pasir di Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. Cara ini terbukti ampuh untuk menangkal permainan tengkulak yang mempermainkan harga cabai merah besar dari petani.
Ketua Kelompok Tani Manunggal, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Subandi, mengatakan sekitar delapan hari yang lalu hari jual cabai merah besar dari petani kepada tengkulak hanya dihargai sekitar Rp3 ribu per kg. Petani pun enggan memetik cabai merah besar dan dibiarkan busuk dan mengering.
"Bahkan ada petani yang tidak sabar karena harganya jatuh merombak tanaman cabai merah besar dengan komoditas pertanian lainnya," katanya, Rabu (29/9/2021).
Menurut Subandi, harga mulai merangkak naik setelah ada uji coba lelang pertama pada pekan lalu. Saat itu, cabai merah besar imperial sudah mencapai harga Rp8 ribu per kg.
"Kemudian disusul lelang cabai merah besar oleh petani dari Padukuhan Karanganyar yang laku Rp11 ribu per kg," ucapnya.
Giliran Kelompok Tani Manunggal, Kalurahan Srigading, yang melakukan lelang perdana cabai merah besar dengan total hampir lima ton, laku Rp13 ribu per kg.
"Cabai merah besar ada empat jenis yakni imperial, imola, baja dan TM. Dalam lelang cabai imperial laku Rp13.260 per kg, jenis cabai imola laku Rp13.600 per kg dan cabai TM laku Rp12.550 per kg," katanya.
Salah seorang petani cabai merah besar di lahan pasir Pantai Samas, Sancoko, mengatakan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir harga cabai merah besar dari semua jenis harganya jatuh bahkan tak sampai Rp4 ribu per kg.
Para tengkulak beralasan membeli cabai dengan harga murah karena permintaan pasar sepi akibat adanya larangan kegiatan masyarakat selama PPKM Level 4. Namun, setelah PPKM turun menjadi Level 3, harga juga tak kunjung membaik.
"Nah ternyata ketika panen petani dijual dengan sistem lelang ternyata harganya melambung tinggi dan tengkulak yang membeli juga sama dengan tengkulak yang ikut lelang," ucapnya.