Untuk mengatasi naiknya harga pupuk ini, sebagian petani memilih untuk mengurangi dosis pemupukan. Dari yang awalnya satu kali musim tanam butuh sebanyak 25 kg, dikurangi menjadi 12,5 kg.
"Kami butuh urea 1 musim tanam 25 kg. Tapi hanya diberi 12,5 kg satu musim tanam. Sebagian petani juga terpaksa beli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal," terangnya.
Langkah lain yang dilakukan yakni, bagi petani yang memiliki hewan ternak, kembali mengaktifkan pupuk kandang untuk menambah unsur hara di lahan mereka. Janu juga menerangkan jika saat ini kelompok Petani Penyuluh Swadaya (PPS) Sleman juga sudah mulai membuat pupuk organik, guna membantu memenuhi kebutuhan pupuk para petani.