Sleman, IDN Times- Di tengah hiruk pikuk Pasar Pakem di Jalan Kaliurang KM 17, Sleman, Yogyakarta, sebuah plang neon box bertuliskan BRILink terpampang di depan sebuah toko, bersebelahan dengan spanduk bertuliskan Eltron, nama toko tersebut.
Sudianto, sang pemilik toko, sibuk melayani pelanggan yang ingin belanja kebutuhan sehari-hari maupun berbagai transaksi keuangan. Ia merupakan salah satu dari 61 ribu lebih agen BRILink yang tersebar di seluruh regional Yogyakarta.
Kehadiran mereka menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan akses keuangan yang mudah dan terjangkau, terutama di daerah pedesaan.
“Selama 2023, terjadi 93 juta transaksi di Agen BRILink RO Yogyakarta dengan jumlah FBI yang dihasilkan sebesar Rp122 miliar dan total nominal transaksi (sales volume) lebih dari 100 triliun,” kata Regional CEO BRI Yogyakarta John Sarjono melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
Di balik pesatnya pertumbuhan agen BRILink, muncul sebuah fenomena yang layak ditelisik, yaitu perang tarif. Para agen BRILink berlomba-lomba menawarkan tarif yang lebih murah untuk menarik pelanggan.