Mengintip Harga Rumah di Jogja, Prospek Investasi dan Kebijakan

Intinya sih...
- Tinggal di Jogja pilihan populer karena biaya hidup terjangkau, keramahan warga, dan kehidupan yang slow.
- Rumah di Jogja memiliki rentang harga bervariasi, mulai dari di bawah Rp300 juta hingga di atas Rp1 miliar.
- Kenaikan permintaan rumah disebabkan oleh minat masyarakat berpenghasilan rendah dan pendatang, serta program subsidi perumahan dari pemerintah.
Tinggal di Jogja menjadi salah satu pilihan bagi sebagian orang karena biaya hidupnya lebih terjangkau, keramahan warga aslinya, dan kehidupan yang dinilai lebih slow. Nah, bagi kamu yang mempunyai keinginan yang sama, gak ada salahnya melihat harga rumah di Jogja. Harga ini cukup beragam dan bergantung pada lokasi, tipe, dan kondisi bangunan.
Bagi kamu yang ingin membeli rumah di Jogja, rentang harga yang tersedia dibilang cukup bervariasi. Oh iya, kamu juga perlu melihat pasaran dan kebijakan pemerintah terhadap harga rumah di wilayah yang mendapatkan julukan Kota Pelajar ini.
1. Harga rumah di Jogja
Guys, kamu perlu memperhatikan beberapa hal sebelum membeli rumah, seperti tipe, kondisi bangunan, dan lokasi. Selain itu, buatlah perencanaan keuangan yang baik dan perkiraan inflasi yang terjadi di masa depan, ya. Berikut variasi harga rumah yang ada di Jogja saat ini.
1. Harga rumah murah di Jogja
Kalau kamu mencari rumah dengan anggaran terbatas, ada beberapa pilihan rumah di bawah Rp300 juta yang umumnya terletak di daerah pinggiran. Rumah dengan harga ini biasanya berukuran kecil, tipe sederhana, atau subsidi. Pilihan ini cocok bagi kamu yang mempunyai penghasilan menengah ke bawah atau baru memulai investasi properti. Meski biasa ada di pinggiran, beberapa lokasi mempunyai akses yang cukup mudah ke pusat kota. Namun, perlu diperhatikan bahwa rumah di kisaran harga ini sering kali memiliki fasilitas dan ukuran yang terbatas, sehingga cocok untuk keluarga kecil atau pemula dalam kepemilikan rumah.
2. Harga rumah sedang hingga eksklusif
Jika kamu mempunyai anggaran antara Rp300 juta sampai Rp1 miliar, pilihan rumah yang tersedia lebih bervariasi dan umumnya berada di lokasi yang lebih strategis. Rumah dalam rentang harga ini biasanya berjenis rumah tapak dengan dua sampai tiga kamar tidur. Banyak calon pembeli properti di Jogja yang tertarik pada kategori harga ini, karena mereka dapat mendapatkan hunian yang lebih nyaman dan berlokasi di tempat yang relatif lebih dekat dengan pusat kota. Rumah dengan harga sedang sampai eksklusif ini banyak diminati, terlebih oleh keluarga muda atau pasangan yang baru menikah yang menginginkan tempat tinggal yang nyaman namun tetap dalam anggaran yang terjangkau.
3. Harga rumah mewah dan eksklusif di Jogja
Untuk kamu yang mencari rumah mewah, properti dengan harga di atas Rp1 miliar bisa menjadi pilihan. Rumah-rumah ini umumnya berada di kawasan elit, dengan lokasi yang strategis dan ukuran yang luas. Contohnya rumah ala villa di Sleman dengan harga sekitar Rp 2,3 miliar atau rumah mewah di Umbulharjo yang harganya mencapai Rp 3,3 miliar. Selain cocok sebagai hunian, rumah dalam kategori harga ini juga bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang karena permintaan untuk rumah mewah di Jogja juga cukup tinggi.
2. Permintaan rumah di Jogja yang semakin meningkat
Permintaan akan rumah di Jogja terus meningkat, terlebih untuk sektor kelas menengah ke bawah. Kenaikan permintaan ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya minat dari masyarakat berpenghasilan rendah yang membutuhkan rumah terjangkau. Pemerintah sendiri telah menyediakan fasilitas pendanaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang merupakan salah satu program subsidi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, menurut Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Setda DIY.
Kenaikan harga properti yang konsisten juga menjadi alasan orang-orang tertarik untuk segera membeli rumah di Jogja sebelum harga semakin melambung. Pertumbuhan permintaan ini gak hanya berasal dari masyarakat lokal, tetapi juga dari para pendatang yang bekerja atau bersekolah di Jogja. Mereka lebih suka mencari hunian yang strategis namun tetap terjangkau. Akan tetapi, dengan permintaan yang tinggi, harga rumah cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, sehingga calon pembeli perlu mempertimbangkan untuk segera berinvestasi.
3. Kenaikan harga properti di Jogja jadi tantangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
Kenaikan harga properti di Jogja memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi kamu yang mempunyai penghasilan terbatas, kenaikan ini tentu membuat impian memiliki rumah semakin sulit tercapai. Saat ini, harga tanah di pusat kota Jogja sudah mencapai Rp10 juta per meter persegi, yang sangat gak sebanding dengan upah minimum provinsi yang sekitar Rp2,1 juta per bulan. Kondisi ini membuat banyak orang kesulitan untuk membeli atau menyicil rumah yang layak huni, kan?
Gak cuma mengakses kepemilikan rumah, banyak masyarakat berpenghasilan rendah terancam mustahil memiliki tempat tinggal karena gak mampu membayar sewa. Kenaikan harga rumah dan tanah yang lebih cepat dibandingkan peningkatan upah menciptakan risiko tunawisma di masa depan, lho. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan generasi muda semakin kesulitan dalam mengakses hunian layak, terutama bagi mereka yang baru memulai karier dan belum memiliki tabungan yang cukup.
4. Peran pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan harga properti
Pemerintah DIY mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini dan memberikan solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu inisiatif yang diterapkan adalah pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun sederhana sewa (rusunawa), dari laman Pemkot Yogyakarta. Hunian ini memungkinkan masyarakat mempunyai akses ke tempat tinggal dengan biaya yang lebih terjangkau meski berukuran lebih kecil dan terletak di kawasan perkotaan. Pemerintah juga menawarkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang bertujuan untuk membantu masyarakat memiliki rumah tapak dengan angsuran ringan dengan FLPP.
Selain menyediakan rumah terjangkau, pemerintah juga berupaya untuk mengendalikan spekulasi harga tanah dan properti dengan menetapkan regulasi tertentu. Kebijakan seperti pembentukan bank tanah diharapkan dapat membantu mengontrol lonjakan harga lahan. Bank tanah ini nantinya akan digunakan untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lokasi-lokasi yang strategis. Dengan cara ini, diharapkan harga tanah dan rumah dapat lebih terkendali dan tetap terjangkau bagi masyarakat umum.
5. Peran pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan harga properti
Pemerintah Yogyakarta mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini dan memberikan solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu inisiatif yang diterapkan adalah pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun sederhana sewa (rusunawa), dilansir laman Pemkot Yogyakarta. Hunian ini memungkinkan masyarakat mempunyai akses ke tempat tinggal dengan biaya yang lebih terjangkau meski berukuran lebih kecil dan terletak di kawasan perkotaan. Pemerintah juga menawarkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang bertujuan untuk membantu masyarakat memiliki rumah tapak dengan angsuran ringan dengan FLPP.
Selain menyediakan rumah terjangkau, pemerintah juga berupaya untuk mengendalikan spekulasi harga tanah dan properti dengan menetapkan regulasi tertentu. Kebijakan seperti pembentukan bank tanah diharapkan dapat membantu mengontrol lonjakan harga lahan. Bank tanah ini nantinya akan digunakan untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lokasi-lokasi yang strategis. Dengan cara ini, diharapkan harga tanah dan rumah dapat lebih terkendali dan tetap terjangkau bagi masyarakat umum.
Harga rumah di Jogja memang terus mengalami peningkatan seiring dengan tingginya permintaan dan terbatasnya ketersediaan lahan di kawasan strategis. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kamu dapat memilih opsi rumah yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan investasi.