Menaker berharap, ASEAN OSHNET dapat lebih aktif lagi dalam menemukan inistiatif-inisiatif baru sebagai wadah kerja sama yang baik dalam mempersiapkan negara anggota ASEAN untuk menjawab tantangan revolusi 4.0 khususnya pelaksanaan K3.
"Indonesia merasa sangat beruntung dapat berpartisipasi aktif di dalam ASEAN OSHNET, hal ini dapat mendorong penyempurnaan regulasi di bidang K3 yang pada akhirnya harus sejalan dengan perkembangan K3 di tingkat ASEAN dan global,'' katanya.
Hal tersebut, menurut dia, dapat mendorong terciptanya program-program K3 yang lebih modern sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing usaha, serta memotivasi praktik-praktik K3 di perusahaan dengan mengikuti program ASEAN OSHNET Award.
"Ke depannya semoga lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia dan negara anggota ASEAN dapat berpartisipasi dalam kompetisi ASEAN OSHNET Award, sehingga dapat memacu perkembangan pelaksanaan K3 di negara-negara anggota ASEAN,'' katanya.
Dijelaskan Hanif, tahun 2019 ini merupakan tahun yang sangat istimewa, karena di tahun ini usia perjalanan kerja sama ASEAN OSHNET telah memasuki usianya yang ke 20 tahun dan pada tahun 2019 ini juga, organisasi perburuhan internasional (ILO) genap berusia 100 tahun