Bantul, IDN Times - Memiliki hobi mengoleksi boneka sejak kecil, Verakey mempunyai hingga ratusan buah. Ketika ada yang rusak, dia memperbaiki sendiri koleksinya.
Tak disangka, kegemarannya terhadap boneka kini mendatangkan rezeki baginya. Bahkan usaha reparasi serta jahit baju boneka miliknya terus berkembang ketika berbagai usaha terpuruk saat pandemik.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Key ini menceritakan awal mula dirinya menekuni usaha reparasi boneka. Mulanya, dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya di Jakarta dan kembali ke Bantul untuk menemani sang Mama yang hidup sendiri setelah suaminya meninggal beberapa tahun silam.
"Saya kembali ke Bantul untuk memenuhi wasiat almarhum papa agar menemani mama di rumah karena sendirian. Saya begitu saja keluar dari perusahaan padahal saat itu pandemik baru berlangsung," katanya ditemui di rumah reparasi boneka sekaligus tempat tinggalnya di Perumahan Griya Kunden Astini, Combongan, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (30/3/2021).
Key mengaku, sepulangnya ke Bantul, dia sempat mendirikan usaha lain. Namun, hasilnya tidak berkembang sesuai harapan. Wanita 41 tahun ini lantas memiliki ide "menghidupkan kembali" boneka bekas berdasarkan hobi yang sudah ditekuninya sejak lama.
Dengan pengalaman merawat berbagai boneka, sekarang ia menemukan cara yang tepat untuk terus menjaga, merawat, hingga mereparasi boneka rusak yang telah dibuang pemilik sebelumnya.
“Kebanyakan boneka yang memerlukan perawatan ulang adalah boneka-boneka lama yang oleh pemiliknya masih disimpan namun riasan serta aksesorisnya rusak. Semakin tua usia boneka itu harganya semakin mahal,” ucapnya.
Key berburu boneka rusak dari berbagai wilayah. Kemudian, dia merakit dan mereparasi boneka itu dibantu mamanya. Dengan modal membeli boneka rusak paling mahal Rp50 ribu, dia mampu menjualnya hingga menembus angka Rp1 juta.
Mbak Key mengaku bertanggung jawab pada merakit dan mereparasi dari sisi riasan maupun aksesoris boneka yang rusak agar tampil baik. Sedangkan untuk urusan baju boneka dia menyerahkan penjahitannya ke mamanya.
“Merias itu ternyata membutuhkan mood yang bagus, jika tidak maka hasilnya jelek. Biasanya jika mood jelek saya berhenti dulu. Untuk satu boneka, saya menghabiskan waktu 2-3 hari untuk memperbaikinya,” katanya.
"Dan yang paling susah untuk mereparasi adalah boneka-boneka yang tampak menyeramkan karena butuh mood sangat bagus. Lama mengerjakannya," tambahnya.
Dipasarkan secara daring, ternyata tidak hanya penggemar boneka di Indonesia saja yang membelinya. Pembeli dari Singapura, Thailand dan Malaysia juga memesan boneka rakitannya.
Soal pembeli, Mbak Key menyatakan pembeli asal Thailand lebih menyenangi boneka-boneka yang berwajah seram dan menakutkan.
“Tentang hal-hal supranatural, saya sering alami saat mereparasi boneka. Kemarin saja satu boneka yang sudah terpesan sering berganti riasan saat akan dikirim. Padahal riasan sebelumnya sudah cocok, eh malah berganti esoknya,” katanya.
Selain merakit dan mereparasi boneka rusak untuk dijual kembali, Mbak Key juga membuka reparasi boneka dengan biaya perbaikan dari Rp50 ribu sampai Rp500 ribu.
“Saya bersyukur atas apa yang saya dapatkan sekarang ini. Terlebih di Indonesia tidak banyak profesi yang serupa. Sebulan saya mampu mendapatkan penghasilan belasan juta rupiah,” katanya.
Salah satu pelanggannya, Ari Yuliningsih datang untuk mereparasi boneka milik anaknya yang sudah yang lusuh. Saat ini anaknya sudah duduk di bangku kuliah semester tiga. Baginya, Mbak Key ini satu-satunya jasa reparasi boneka yang ada di Yogyakarta.
“Saya ingin boneka-boneka ini diperbaiki dan didandani menjadi cantik kembali. Sebab itu adalah boneka favorit anak saya yang sudah kuliah,” katanya.