Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)
Dikatakan Mahfud, pandemi COVID-19 telah memukul laju pertumbuhan ekonomi nasional. Belum ada tanda-tanda kemajuan dan buntutnya, Indonesia bakal mengalami resesi pada bulan depan.
"Bulan depan hampir dapat dipastikan, 99,99 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," kata Mahfud pada acara silaturahmi bareng para seniman di Warung Bu Ageng, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu (29/8/2020) malam.
Mahfud melanjutkan, sinyal resesi terlihat kala pertumbuhan ekonomi Indonesia minus pada kuartal II 2020. Dan diprediksi terulang di kuartal berikutnya.
"Resesi itu artinya pertumbuhan ekonomi itu minus. Atau di bawah 1 selama 2 kuartal berturut-turut," ujarnya.
Perekonomian Indonesia kuartal I kemarin tumbuh di level 2,97 persen, sementara di kuartal II minus 5,32 persen. Kuartal III, perkiraan minus 2,2 persen.
"Kita ini diperkirakan akan minus 2,2 sampai paling tinggi 0,5 persen. Berarti resesi," ucap Mahfud.