Bank BRI di Bali menerima aduan nasabah yang kehilangan uang seketika (IDN Times/Ayu Afria)
Tak hanya melayani transaksi keuangan, Yayuk juga menjadi jembatan antara warga yang ingin mengajukan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bank. Dia bekerja sama dengan mantri BRI untuk membantu proses input data dan memberikan penilaian terhadap calon nasabah.
"Nanti dari BRI mengecek track record calon nasabah. Kalo BI Checkingnya bagus itu ada yang tanpa jaminan. Juga dilihat situasinya, biasanya disurvei kan? Tapi kalau orang BRI sudah tanya ke saya, dan saya sudah yakin dengan calon nasabah, tanpa survei gak apa-apa," jelas Yayuk.
Dari komisi untuk menginput data calon nasabah KUR, lagi-lagi, dia akan mendapatkan cuan. Perjalanan Mbok Yayuk dan suami sebagai karyawan memang sudah lama berakhir, namun petualangan mereka untuk tetap aktif dan “cuan” di masa pensiun masih panjang.
Yayuk mengelola toko pertanian sembari menjadi Agen BRILink, sementara suaminya mengurus sawah (IDN Times/Yogie)
Layanan Brilink yang hadir sejak 2014, kini memasuki tahun ke-10. Awalnya, BRIlink dibentuk untuk mengakomodir layanan keuangan yang inklusif, menjangkau berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Dari sini, bisnis BRIlink berkembang pesat, tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan bank BRI melalui fee-based income (FBI), tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para agen BRIlink di seluruh negeri,” ungkap Regional CEO BRI Yogyakarta John Sarjono.
BRI Regional Yogyakarta mencatat pencapaian gemilang dengan memiliki total 61.309 Agen BRILink, per Desember 2023.
Selama tahun tersebut, terjadi lonjakan signifikan dengan terjadinya 93 juta transaksi Agen Brilink. Transaksi-transaksi tersebut berhasil memberi pemasukan sebesar Rp122 miliar kepada agen-agen seperti Mbok Yayuk. “Dengan total nominal transaksi (sales volume) melebihi Rp100 triliun,” kata John.