Jelang Iduladha, Harga Cabai Rawit Merah di Yogyakarta Kian Meroket

29 Jul 2019, 21:28 WIB

IDNTimes/Holy Kartika

Yogyakarta, IDN Times - Menjelang perayaan Iduladha, harga cabai rawit merah kian pedas. Pantauan di Pasar Beringharjo, harga komoditas ini di tingkat eceran mencapai Rp75.000.

Gandung, salah satu pedagang cabai di Pasar Beringharjo, mengatakan banyaknya pasokan cabai yang dikirim ke luar DI Yogyakarta, seperti Jakarta dan Sumatra.

"Cabai yang biasa dipasok dari Muntilan banyak dikirim ke luar DIY. Seperti ke Jakarta dan Sumatra, karena di sana harganya bisa tinggi," ungkap Gandung, Senin (29/7).

1. Pasokan cabai tetap normal

Ilustrasi pedagang sayuran di pasar tradisional. IDNTimes/Holy Kartika

Menurut Sutarmi, pedagang cabai lain di Pasar Beringharjo, pasokan komoditas cabai masih relatif normal, kendati sebagian besar pasokan banyak dikirim ke luar Yogyakarta. Permintaan masyarakat akan cabai rawit juga masih cenderung normal.

"Pasokan tidak terpengaruh, dari pemasok juga masih normal. Hanya saja harganya memang sudah naik," ujar Sutarmi.

Harga cabai rawit merah eceran di pasaran mencapai harga Rp70.000 sampai Rp75.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga komoditas ini masih berkisar Rp30.000 per kilogram.

"Kalau harga cabai merah keriting naik, biasanya harga cabai rawit merah akan rendah. Sekarang ini harga cabai rawit merah mahal, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp50.000 sampai Rp52.000 per kilogram," jelas Gandung.

2. Stok cabai rawit banyak keluar Jawa

IDNTimes/Holy Kartika

Pasokan cabai rawit merah yang masuk ke pasar-pasar di Yogyakarta banyak dipasok dari Muntilan, Magelang dan Jawa Timur. Gandung mengatakan pasokan dari daerah tersebut mulai berkurang, sejak pekan lalu.

Tingginya permintaan komoditas cabai di Sumatra, membuat pasokan cabai dipasok ke pulau tersebut. Pasalnya, harga yang bisa diterima dari pasar Sumatra dan Jakarta bisa jauh lebih tinggi.

"Selain itu, pasokan biasanya banyak dari Jawa Timur sedang kosong. Banyak yang gagal panen, jadi lebih banyak mengandalkan dari Muntilan dan beberapa dari Sayegan, Sleman," ungkap Gandung.

3. Cabai rawit dioplos agar murah

IDNTimes/Holy Kartika

Untuk sedikit mengurangi harga cabai rawit, sejumlah pembeli atau pedagang akan mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit putih. Cara ini banyak dilakukan agar harga yang diperoleh tidak terlalu mahal.

"Tergantung pembelinya, biasanya kalau mau dioplos [dicampur] mau lebih banyak yang merah atau yang putih," jelas Sutarmi.

Mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit putih banyak dilakukan pelaku usaha kuliner, seperti penyetan. Hal itu untuk mensiasati agar sambal yang disajikan tidak menghabiskan budget lebih untuk belanja cabai.