Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDNTimes/Holy Kartika

Yogyakarta, IDN Times - Kenaikan mahalnya harga tiket pesawat masih menjadi penyumbang utama inflasi Kota Yogyakarta pada Juni 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta merilis andil atau pengaruh kenaikan harga tiket angkutan udara lebih besar dibandingkan andil dari kenaikan harga cabai merah.

Kepala BPS DIY, Johanes De Britto Priyono mengungkapkan inflasi Kota Yogyakarta pada Juni 2019 tercatat mencapai 0,25 persen. “Andil terbesar yang mendorong terjadinya inflasi adalah komoditas angkutan udara yang mengalami kenaikan sebesar 5,73 persen,” ujar Priyono di kantornya, Senin (1/7).

1. Angkutan udara penyumbang andil terbesar

IDN Times/Holy Kartika

Priyono mengungkapkan tiket pesawat terbang pada bulan Juni masih sangat tinggi. Beberapa maskapai bahkan masih bertahan dengan harga tinggi, kendati momen arus mudik dan balik Lebaran.

“Misalnya saja pada maskapai Lion Air dengan rute Yogya-Jakarta, rerata tiket hanya Rp780.588 pada Mei lalu. Sementara pada Juni, tarif tiket mengalami kenaikan rerata menjadi Rp814.596. Ada kenaikan secara regional untuk provinsi DIY,” jelas Priyono.

Komoditas angkutan udara naik sebesar 5,73 persen dengan memberikan andil sebesar 0,09 persen. Disusul komoditas cabai merah dengan kenaikan mencapai 39,29 persen dengan andil 0,07 persen. Tiga komoditas lainnya yakni tarif angkutan antar kota dan kereta api, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, kelapa, wortel, serta sepeda motor dan kentang.

“Meski kenaikan lebih tinggi cabai merah, namun pengeluaran untuk tiket pesawat dengan pengeluaran untuk cabai secara penimbang inflasi, lebih tinggi tiket. Sehingga perubahan harga, membuat indeks penyumbang inflasi lebih tinggi tiket pesawat daripada cabai merah,” jelas Priyono.

2. Jatuhnya harga ayam potong, menekan laju inflasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di