Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Forum AAMAI membahas dampak geopolitik terhadap industri asuransi

  • AAMAI mengundang ahli dan praktisi untuk memperkuat ketahanan industri asuransi

  • Kolaborasi antara praktisi, regulator, dan akademisi diharapkan memperkuat peran industri asuransi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) menggelar Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu hingga Jumat (6–8/8/2025). Forum ini mengangkat tema Navigating Geopolitical Threats and Opportunities in the Insurance Industry, yang membahas dampak dinamika geopolitik global terhadap sektor asuransi.

Ketegangan antarnegara, pergeseran aliansi strategis, hingga kebijakan nasionalistis menjadi tantangan besar bagi industri ini. Risiko yang muncul mencakup kerugian besar, perubahan regulasi, sanksi ekonomi, hingga potensi kerusuhan sipil. Kondisi tersebut tak hanya mengganggu stabilitas keuangan, tetapi juga memengaruhi proses penilaian risiko, penjaminan, dan penetapan harga.

Namun di balik ancaman tersebut, terbuka pula peluang bagi pelaku industri. Di antaranya adalah pengembangan produk baru, diversifikasi layanan, serta ekspansi ke wilayah yang sebelumnya belum tergarap secara optimal.

1. Perkuat ketahanan industri asuransi

Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

Melalui forum ini, AAMAI mengundang para ahli dan praktisi dari berbagai sektor untuk berbagi strategi, wawasan, dan solusi guna memperkuat ketahanan industri asuransi di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah. Beragam pendekatan dalam pengelolaan risiko dibahas, mulai dari peningkatan sistem penilaian risiko, penjaminan, hingga pengelolaan klaim secara proaktif.

Selain itu, peserta forum diajak menggali peluang pertumbuhan di tengah tantangan global. Pemanfaatan teknologi dan solusi berbasis data menjadi sorotan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dan membangun sistem operasional yang tangguh dalam menghadapi ketidakpastian.

Pentingnya kolaborasi juga menjadi fokus pembahasan, terutama antara perusahaan asuransi, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merespons ancaman geopolitik sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. “Forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga platform untuk membangun sinergi, memperluas wawasan, dan memperkuat strategi industri dalam menghadapi lanskap geopolitik yang penuh tantangan namun kaya peluang,” ujar Ketua AAMAI, Robby Loho.

2. Harap peroleh Solusi praktis

Indonesia Professional Insurance Forum (The Forum) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

Ketua Pelaksana Indonesia Professional Insurance Forum AAMAI 2025, Suhardiman, menjelaskan bahwa forum ini dirancang tidak hanya untuk memberikan perspektif global mengenai risiko dan peluang geopolitik, tetapi juga menyajikan solusi praktis yang bisa langsung diterapkan oleh para peserta di masing-masing perusahaan. “Forum ini bukan hanya sekadar pertemuan, melainkan pemicu yang berpotensi membentuk masa depan industri asuransi Indonesia, menjadikannya lebih kuat, lebih inovatif, dan lebih relevan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era geopolitik yang dinamis,” ujarnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, turut menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan forum ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendorong transformasi industri asuransi agar dapat tumbuh lebih cepat, sejalan dengan target RPJPN 2025–2045. “Industri asuransi harus bekerja keras melalui sinergi antara regulator, kebijakan, dan peningkatan kompetensi pelaku usaha, karena keberhasilan bisa dicapai dengan berkolaborasi,” kata Ogi.

3. Optimis dan percaya kolaborasi

ilustrasi asuransi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 mencapai 5,12 persen. Dari angka tersebut, sektor jasa keuangan dan asuransi menyumbang 0,13 persen, sementara kontribusi dari asuransi dan dana pensiun tercatat sebesar 0,05 persen. Menurutnya, angka tersebut mencerminkan kontribusi yang positif.

“Meski dihadapkan pada tantangan seperti ketidakpastian geopolitik, perang dagang, dan perubahan iklim, kita harus tetap optimis dan percaya bahwa kolaborasi seluruh pemangku kepentingan akan memperkuat peran industri perasuransian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Dengan kolaborasi antara praktisi, regulator, dan akademisi, penyelenggaraan Indonesia Professional Insurance Forum 2025 diharapkan menjadi momentum strategis bagi pelaku industri untuk menghadapi dinamika global, memperkuat ketahanan, serta membuka peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team