Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mobil dengan Sunroof Rentan Bocor
illustrasi mobil dengan sunroof (pexels.com/Element5 Digital)

Intinya sih...

  • Sunroof rentan bocor jika perawatan diabaikan, terutama akibat saluran drainase tersumbat, karet seal yang menua, atau kesalahan pemasangan/perbaikan.

  • Faktor cuaca ekstrem dan perubahan tekanan udara juga bisa memengaruhi daya kedap air sunroof, meningkatkan risiko rembesan saat hujan deras.

  • Perawatan rutin jadi kunci, mulai dari membersihkan drainase, memeriksa kondisi karet seal, hingga memastikan pemasangan dilakukan teknisi berpengalaman. Dengan begitu, mobil tetap aman dan nyaman tanpa khawatir kebocoran.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil dengan sunroof memang memberi kesan mewah dan stylish. Selain berfungsi untuk menambah pencahayaan alami di kabin, fitur ini juga membuat pengalaman berkendara terasa lebih menyenangkan. Melihat pemandangan langit langsung dari dalam mobil tentu memberi sensasi berbeda, apalagi saat perjalanan jauh. Namun, di balik kesan premium tersebut, ada kekhawatiran yang sering muncul, "Apakah mobil dengan sunroof lebih rentan bocor?"

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Banyak pemilik mobil yang membagikan pengalaman air masuk ke kabin melalui celah sunroof saat hujan deras. Bahkan, ada yang sampai mengalami kerusakan interior akibat rembesan tersebut. Meski begitu, kasus bocor pada sunroof gak selalu terjadi pada semua mobil, karena ada beberapa faktor yang memengaruhi ketahanannya. Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

1. Sistem drainase sunroof bisa tersumbat

illustrasi sunroof mobil (pexels.com/Jem Sanchez)

Setiap sunroof dilengkapi dengan sistem drainase atau saluran pembuangan air yang dirancang untuk mengalirkan air hujan keluar mobil. Saluran ini biasanya terhubung ke pilar A atau B dan diarahkan ke bagian bawah mobil. Saat saluran ini tersumbat oleh debu, dedaunan, atau kotoran lain, air gak bisa keluar dengan lancar. Akibatnya, air akan menggenang di sekitar bingkai sunroof dan berisiko masuk ke kabin.

Proses pembersihan saluran drainase sebenarnya sederhana, tapi sering diabaikan oleh pemilik mobil. Padahal, perawatan rutin bisa menghindarkan dari masalah kebocoran yang merugikan. Jika air sampai masuk ke dalam mobil, bukan cuma jok dan karpet yang basah, tapi juga bisa merusak sistem elektronik di kabin. Ini yang membuat perawatan saluran drainase menjadi salah satu faktor kunci untuk menjaga sunroof tetap aman dari kebocoran.

2. Karet seal mengalami penuaan dan retak

illustrasi sunroof mobil (unsplash.com/ André Luís Alves Campos)

Karet seal pada sunroof berfungsi sebagai penghalang utama agar air gak masuk ke kabin. Namun, seiring waktu dan paparan panas matahari, karet ini bisa mengeras, retak, atau kehilangan elastisitas. Kondisi ini membuat daya kedap airnya berkurang, sehingga air hujan bisa menyusup ke dalam. Faktor cuaca yang ekstrem, seperti panas terik dan hujan deras, mempercepat proses penuaan karet seal.

Penggantian karet seal memang memerlukan biaya yang cukup tinggi, apalagi untuk mobil premium. Namun, itu jauh lebih murah dibanding harus memperbaiki kerusakan interior akibat kebocoran. Melakukan pemeriksaan visual setiap beberapa bulan bisa membantu mendeteksi kerusakan sejak awal. Dengan begitu, potensi bocor pada sunroof bisa diminimalkan sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar.

3. Kesalahan pemasangan atau perbaikan

illustrasi sunroof mobil (unsplash.com/Alvis Taurēns)

Sunroof yang terpasang dari pabrik umumnya sudah melalui proses uji ketahanan air yang ketat. Namun, jika pemasangan dilakukan di luar pabrik atau setelah perbaikan akibat kerusakan, ada kemungkinan terjadi kesalahan teknis. Misalnya, posisi kaca sunroof gak presisi atau seal dipasang dengan tekanan yang kurang tepat. Kesalahan kecil ini bisa membuka celah bagi air hujan untuk masuk.

Masalah juga bisa muncul ketika perbaikan dilakukan oleh teknisi yang kurang berpengalaman. Mengingat struktur sunroof cukup kompleks, pemasangan ulang membutuhkan ketelitian tinggi. Jika pemasangan gak sesuai standar, risiko bocor akan jauh lebih tinggi. Karena itu, selalu pilih bengkel terpercaya dengan teknisi berpengalaman untuk menangani pemasangan atau perbaikan sunroof.

4. Perubahan tekanan udara dan kondisi ekstrem

illustrasi mobil hybrid (unsplash.com/David Moffatt)

Mobil yang sering melewati daerah dengan perbedaan tekanan udara tinggi, seperti pegunungan atau terowongan, bisa mengalami perubahan kecil pada celah sunroof. Meski terdengar sepele, perubahan ini bisa memengaruhi daya kedap air. Ditambah lagi, hujan deras disertai angin kencang dapat mendorong air masuk melalui celah sekecil apa pun.

Pengalaman seperti ini sering dialami oleh pengemudi yang tinggal di daerah dengan iklim ekstrem. Meskipun pabrik sudah merancang sunroof untuk tahan berbagai kondisi cuaca, kenyataannya ada batas toleransi. Karena itu, pemilik mobil dengan sunroof sebaiknya lebih waspada ketika menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu.

Mobil dengan sunroof memang punya nilai estetika dan kenyamanan tersendiri, tapi juga membawa risiko tambahan jika perawatan diabaikan. Sistem drainase, karet seal, hingga kualitas pemasangan menjadi faktor penting yang menentukan ketahanannya terhadap kebocoran. Tanpa perhatian khusus, masalah kecil bisa berkembang menjadi kerusakan besar.

Dengan perawatan rutin dan penggunaan yang tepat, mobil dengan sunroof bisa tetap aman dan bebas dari risiko bocor. Jadi, pertanyaan apakah mobil dengan sunroof lebih rentan bocor jawabannya tergantung pada bagaimana pemilik merawatnya. Teknologi sudah memberikan perlindungan, tapi pemeliharaan tetap menjadi kunci utama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team