Interior Honda e:N1. (IDN Times/Paulus Risang)
Sepanjang tur, kami berkesempatan mengendarai Honda e:N1 dengan rute dari House of Raminten menuju kawasan Pakualaman, kemudian kembali ke Museum Sonobudoyo. Bertepatan dengan musim liburan, rute ini lumayan menggambarkan bagaimana padatnya jalanan Kota Jogja.
Secara umum, mobil-mobil Honda memiliki karakter berkendara yang serupa. Begitu pula dengan e:N1 yang menawarkan pengalaman berkendara fun-to-drive. Di bagian kokpit, perbedaan yang sangat terasa dari HR-V adalah layar head unit besar 15.1 inci yang menyatu dengan pengaturan AC. Selain itu, speedometer juga menggunakan 10.25 inci full TFT dengan bentuk ala tablet.
Saat dikendarai di jalan dengan mode normal, feedback dari kemudi terasa lebih enteng saat berbelok dibandingkan mobil Honda lainnya. Namun, ketika berpindah di mode sport, seketika feedback dari setir menjadi lebih berat, cocok untuk manuver yang lebih agresif. Ketika membelah lalu lintas Kota Jogja yang padat, e:N1 terasa nyaman dan responsif. Apalagi, kabinnya kedap dan suspensinya juga tergolong empuk.
Saat memarkir e:N1 di tempat sempit, rasanya pun mudah, tidak seperti mengendarai mobil yang besar. Meski belum memiliki fitur kamera 360, sudah ada sejumlah fitur lain yang bisa memudahkan untuk parkir. Untuk transmisi, mobil ini juga menggunakan tombol-tombol P, N, R, dan D yang jelas. Secara keseluruhan, e:N1 memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan menyenangkan di dalam kota.