Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Motor Matic Sering Getar saat Tarikan Awal? Ini Penyebabnya!

ilustrasi motor matic (freepik.com/kroshka__nastya)
Intinya sih...
  • Kampas ganda CVT yang aus menyebabkan getaran saat tarikan awal. Usia pakai lama atau sering digunakan dalam kondisi macet bisa menjadi penyebabnya
  • Rumah kopling kotor membuat motor terasa bergetar saat digas pelan dari posisi diam
  • V-Belt yang aus membuat distribusi tenaga jadi tidak stabil dan motor terasa bergetar

Motor matic memang dikenal praktis dan nyaman untuk dikendarai, terutama di perkotaan yang lalu lintasnya padat. Tapi, ada satu masalah umum yang cukup sering dialami pemilik motor matic, yaitu getaran saat tarikan awal. Getaran ini biasanya terasa di bagian dek atau setang motor ketika mulai digas pelan dari posisi diam. Meskipun terkesan sepele, kalau dibiarkan terus-menerus, bisa memengaruhi kenyamanan berkendara dan bahkan menyebabkan kerusakan komponen lebih lanjut.

Getaran saat tarikan awal sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai faktor teknis. Beberapa di antaranya berkaitan langsung dengan sistem CVT (Continuously Variable Transmission) yang menjadi andalan motor matic. Kalau salah satu komponen di dalamnya mulai aus atau kotor, performa motor bisa menurun dan terasa gak mulus lagi. Nah, biar gak bertanya-tanya terus, yuk simak penyebab umum motor matic sering getar saat tarikan awal berikut ini!

1. Kampas ganda CVT mulai aus

ilustrasi servis CVT (vecteezy.com/Witsanu Patipatamak)

Salah satu penyebab utama getaran di motor matic adalah kampas ganda CVT yang mulai aus. Komponen ini berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang lewat perantara rumah kopling. Kalau kampas ganda aus, cengkeramannya jadi gak maksimal dan menyebabkan getaran saat mulai jalan. Selain getar, biasanya motor juga terasa kurang responsif saat digas dari posisi diam.

Kondisi kampas ganda yang aus bisa terjadi karena usia pakai yang lama atau sering digunakan dalam kondisi macet. Saat jalan pelan atau berhenti-berhenti, kampas ini terus bekerja dan lama-kelamaan permukaannya menjadi tidak rata. Permukaan yang gak rata membuat daya cengkram menurun dan muncul efek getar di awal. Solusinya adalah membersihkan atau mengganti kampas ganda sesuai kondisi.

2. Permukaan rumah kopling kotor atau tidak rata

ilustrasi rumah kopling matic (vecteezy.com/Danu Fathur Ryan)

Permukaan rumah kopling yang kotor atau gak rata juga bisa membuat motor matic terasa getar. Rumah kopling berperan sebagai tempat kampas ganda mencengkeram, jadi kalau kondisinya kotor oleh debu, oli, atau kerak, cengkeraman jadi gak sempurna. Getaran pun muncul ketika kampas ganda mencoba mencengkeram bagian yang licin atau kasar secara tidak merata. Masalah ini cukup sering terjadi pada motor yang jarang diservis secara menyeluruh.

Pembersihan berkala pada area CVT sangat penting untuk menjaga kinerja komponen tetap optimal. Kalau motor sering dipakai di jalan berdebu atau dalam kondisi hujan, kotoran bisa lebih cepat menumpuk di area rumah kopling. Dalam beberapa kasus, permukaan rumah kopling bahkan bisa menjadi bergelombang karena gesekan terus-menerus. Kalau sudah begini, penggantian rumah kopling biasanya jadi solusi terbaik.

3. V-belt aus atau longgar

potret V-Belt (commons.wikimedia.org/Optibelt-GmbH)

V-Belt merupakan sabuk karet yang mentransfer tenaga dari mesin ke roda melalui sistem CVT. Kalau kondisinya aus atau mulai longgar, motor bisa terasa bergetar saat awal tarikan. V-Belt yang gak kencang akan membuat distribusi tenaga jadi tidak stabil, dan efeknya terasa langsung di kaki pengendara. Getaran yang muncul bukan hanya mengganggu, tapi bisa merambat ke performa keseluruhan motor.

Selain itu, V-Belt yang terlalu lama digunakan juga rawan putus dan membuat motor langsung mati total di jalan. Itulah kenapa produsen biasanya menyarankan penggantian setiap 20.000 km atau sesuai buku servis. Jika sudah muncul getaran dan suara berdecit, itu tanda jelas kalau V-Belt perlu dicek atau diganti. Pengecekan rutin bisa membantu menghindari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.

4. Roller CVT tidak seimbang

ilustrasi servis CVT (vecteezy.com/Surya Saputra Hutagalung)

Roller CVT berfungsi mengatur perpindahan rasio pada transmisi otomatis motor matic. Komponen ini berbentuk silinder kecil dan sangat menentukan kelancaran tarikan motor. Kalau berat roller sudah gak seimbang atau aus sebelah, motor bisa terasa bergetar saat tarikan awal. Hal ini terjadi karena proses perpindahan tenaga jadi gak mulus akibat pergerakan roller yang terganggu.

Roller yang tidak seimbang bisa terjadi karena keausan yang gak merata, pemasangan yang gak presisi, atau kualitas bahan yang kurang bagus. Biasanya disertai suara berdengung saat motor dijalankan pelan. Penggantian roller sebaiknya dilakukan secara lengkap, bukan cuma satu atau dua buah saja. Dengan begitu, distribusi bobot tetap seimbang dan motor bisa berjalan halus lagi.

5. Jarang melakukan servis CVT

ilustrasi servis CVT (vecteezy.com/Witsanu Patipatamak)

Servis CVT yang gak rutin juga bisa jadi biang kerok munculnya getaran. Komponen CVT punya sistem kerja yang saling bergantung satu sama lain, dan kalau salah satu bermasalah, efeknya bisa terasa ke seluruh sistem. Debu, oli yang bocor, atau kampas yang mulai menipis bisa menyebabkan ketidakseimbangan saat motor berjalan pelan. Gak heran kalau motor terasa bergetar dan berat saat mulai digas.

Servis CVT idealnya dilakukan setiap 5.000–8.000 km atau lebih sering kalau motor sering dipakai di kondisi berat. Selama servis, teknisi akan membersihkan, melumasi, dan mengecek semua komponen yang berkaitan. Tindakan pencegahan seperti ini jauh lebih hemat biaya dibanding harus ganti komponen yang rusak parah. Jadi, jangan tunda servis CVT kalau gak mau motor matic terasa bergetar terus.

Motor matic yang terasa bergetar saat tarikan awal bisa disebabkan oleh berbagai komponen yang saling berkaitan. Mengetahui penyebabnya bisa membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga kenyamanan berkendara. Jangan remehkan getaran kecil, karena bisa jadi tanda awal dari masalah yang lebih besar.

Rutin merawat dan memeriksa bagian CVT bisa membuat performa motor tetap optimal dan tahan lama. Lebih baik mencegah daripada harus mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan. Yuk, rawat motor matic sebaik mungkin supaya tetap nyaman dikendarai setiap hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us