Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Benarkah Perawatan Mobil Listrik Lebih Murah Dibanding Mobil Bensin?
illustrasi mobil listrik (unsplash.com/Bob Osias)

Intinya sih...

  • Mobil listrik lebih murah perawatan rutinnya dibanding mobil bensin karena tidak memerlukan penggantian oli mesin, memiliki transmisi sederhana, dan sistem pengereman regeneratif yang membuat kampas rem lebih awet.

  • Mobil bensin memerlukan perawatan lebih sering seperti penggantian oli, busi, filter, dan komponen mesin pembakaran, sehingga biaya jangka panjangnya cenderung lebih tinggi.

  • Risiko terbesar mobil listrik ada pada biaya penggantian baterai yang sangat mahal, meski umur baterai bisa 8–15 tahun dan sering bergaransi panjang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perdebatan tentang biaya perawatan mobil listrik dan mobil bensin semakin ramai seiring meningkatnya tren kendaraan ramah lingkungan. Mobil listrik sering disebut lebih hemat dalam jangka panjang karena memiliki komponen yang lebih sedikit dan jarang membutuhkan penggantian. Sementara itu, mobil bensin sudah lebih lama digunakan dan teknologinya matang, namun punya lebih banyak bagian mekanis yang perlu perawatan rutin. Perbedaan ini memunculkan pertanyaan besar: benarkah biaya perawatan mobil listrik memang jauh lebih rendah?

Di sisi lain, harga awal mobil listrik cenderung lebih tinggi dibanding mobil bensin sekelasnya. Namun, penggemarnya berpendapat bahwa selisih harga tersebut bisa tertutup dari penghematan biaya perawatan dan penggunaan. Dari penggantian oli yang gak diperlukan hingga rem yang lebih awet, banyak klaim yang membuat mobil listrik terdengar lebih ekonomis. Meski begitu, ada juga faktor tersembunyi yang jarang dibicarakan dan bisa membuat hasil perbandingan gak sesederhana yang dibayangkan.

1. Perbedaan komponen yang dirawat

illustrasi servis mobil (freepik.com/freepik)

Mobil bensin memiliki banyak komponen mekanis seperti mesin pembakaran, transmisi kompleks, dan sistem pembuangan. Semua ini memerlukan perawatan rutin, termasuk penggantian oli, filter udara, busi, dan timing belt. Setiap komponen punya umur pakai yang terbatas, sehingga biaya perawatan bisa terasa menumpuk dari waktu ke waktu. Sementara itu, mobil listrik gak memiliki mesin pembakaran internal, sehingga banyak komponen tersebut tidak ada atau jauh lebih sederhana.

Ketiadaan komponen tertentu pada mobil listrik membuat jadwal servis jadi lebih jarang. Contohnya, mobil listrik tidak memerlukan penggantian oli mesin sama sekali, sehingga biaya servis berkala bisa jauh berkurang. Sistem transmisi mobil listrik juga lebih sederhana, biasanya hanya satu kecepatan, sehingga risiko kerusakan lebih rendah. Namun, bukan berarti mobil listrik bebas perawatan, karena komponen seperti suspensi, ban, dan sistem kelistrikan tetap memerlukan pengecekan rutin.

2. Penggantian oli dan perawatan rutin

ilustrasi mengganti oli (freepik.com/ASphotofamily)

Salah satu faktor yang sering diangkat dalam perbandingan adalah penggantian oli. Mobil bensin membutuhkan penggantian oli mesin setiap beberapa ribu kilometer untuk menjaga kinerja mesin dan mencegah kerusakan. Proses ini memerlukan biaya untuk oli, filter, dan tenaga mekanik. Sementara itu, mobil listrik sama sekali gak memerlukan oli mesin karena sumber tenaganya berasal dari motor listrik, sehingga satu pos biaya ini langsung hilang dari daftar perawatan.

Selain itu, perawatan rutin mobil bensin meliputi pengecekan dan penggantian busi, filter bahan bakar, hingga sistem pembuangan. Mobil listrik terbebas dari semua itu karena tidak memiliki sistem pembakaran internal. Meski demikian, mobil listrik tetap memerlukan pengecekan cairan pendingin baterai dan sistem kelistrikan untuk memastikan performa optimal. Walaupun biaya ini relatif lebih rendah, perawatan baterai tetap penting karena menjadi komponen termahal pada mobil listrik.

3. Biaya perawatan rem

ilustrasi kampas rem mobil (vecteezy.com/pongvit ayasanon)

Sistem pengereman juga menjadi salah satu faktor pembeda besar. Mobil bensin mengandalkan rem konvensional yang komponennya aus lebih cepat, terutama pada kondisi lalu lintas padat. Penggantian kampas rem secara berkala adalah hal umum yang memakan biaya, apalagi jika kondisi jalan sering memaksa pengereman mendadak. Mobil listrik memiliki keunggulan karena menggunakan sistem regeneratif yang memanfaatkan motor listrik untuk memperlambat kendaraan, sehingga kampas rem lebih awet.

Dengan sistem pengereman regeneratif, penggunaan rem mekanis berkurang secara signifikan, bahkan bisa membuat kampas rem bertahan hingga dua kali lebih lama. Hal ini berarti frekuensi penggantian dan biaya perawatan rem bisa ditekan. Namun, bukan berarti rem mobil listrik bebas masalah, karena perawatan berkala tetap diperlukan untuk menjaga keamanan. Meski begitu, dari segi biaya, keuntungan ini cukup terasa dalam pemakaian jangka panjang.

4. Umur dan perawatan baterai

illustrasi mengisi daya mobil listrik (vecteezy.com/Thanasak Wongsuk)

Baterai adalah komponen paling mahal pada mobil listrik, dan perawatannya memerlukan perhatian khusus. Meski jarang diganti, umur baterai biasanya berkisar antara 8 hingga 15 tahun tergantung pemakaian dan kondisi cuaca. Biaya penggantian baterai bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, sehingga ini menjadi salah satu risiko besar bagi pemilik mobil listrik. Namun, jika dirawat dengan benar, baterai bisa bertahan lebih lama dari perkiraan.

Perawatan baterai meliputi pengaturan pola pengisian daya dan menghindari suhu ekstrem. Beberapa produsen memberikan garansi panjang untuk baterai, sehingga pemilik gak perlu khawatir dalam beberapa tahun pertama. Meskipun biaya perawatan rutin mobil listrik rendah, potensi penggantian baterai tetap menjadi pertimbangan serius dalam kalkulasi jangka panjang. Hal ini membuat perbandingan biaya dengan mobil bensin gak bisa dilihat hanya dari servis rutin saja.

Kesimpulannya, mobil listrik memang punya keunggulan dalam hal biaya perawatan rutin karena komponen yang lebih sedikit dan teknologi pengereman regeneratif yang membuat kampas rem lebih awet. Tidak adanya kebutuhan penggantian oli mesin juga membuat biaya servis lebih ringan dibanding mobil bensin. Namun, risiko biaya besar dari penggantian baterai tetap harus diperhitungkan. Jadi, apakah mobil listrik benar-benar lebih murah dirawat? Jawabannya tergantung pada lama penggunaan, pola pemakaian, dan kesiapan menghadapi biaya besar jika baterai perlu diganti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team