Tari Klana Raja, Tari Klasik Jogja Saat Raja Jatuh Cinta

Jogja dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak kekayaan budaya, salah satunya adalah seni tari. Tak hanya sekadar gerakan tubuh yang indah tapi juga bentuk ekspresi yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan manusia beserta kearifan lokalnya, ada di dalamnya.
Secara umum, tari didefinisikan sebagai gerak tubuh berirama untuk mengungkapkan pemikiran, perasaan, maupun maksud tertentu. Menurut M. Jazuli dalam bukunya Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni (2008: 7), tari merupakan bentuk gerakan tubuh yang memiliki jiwa sesuai tujuan penciptaannya.
Salah satu tari klasik Jogja yang populer yaitu Klana Raja yang menggambarkan sosok raja yang sedang jatuh cinta. Tak hanya tentang romansa, dalam tariannya menyimpan makna beragam hal. Di balik kegagahan di setiap gerakannya juga tersimpan nilai kearifan lokal yang tentunya penting untuk dipelajari dan dilestarikan. Yuk, telusuri tentang nilai-nilai kearifan lokal yang ada di dalam Tari Klana Raja.
1.Pencipta Tari Klana Raja
R. Soenartomo Tjondroradono adalah sosok yang menciptakan tarian ini di tahun 1976. Bercerita tentang seorang raja yang merasa kasmaran pada seorang putri. Tokoh raja diceritakan berkarakter gagah pemberani, punya wibawa, tampan, disegani, dan memiliki keterampilan bela diri. Gerakan dalam tarian ini juga menggambarkan sosok yang kuat, tegas, serta teguh.
Tarian ini merupakan hasil pengembangan dari wayang orang. Seperti yang diketahui bahwa wayang orang tak hanya menghibur tapi banyak mengandung nilai-nilai yang bisa jadi inspirasi kehidupan. Oleh karena itu, tari Klana Raja menggambarkan kisah cinta sekaligus pesan moral dan kebijaksanaan.