Tari Klana Raja (youtube.com/Zulletri St (Guru Tari))
Melansir jurnal yang ditulis Nur Indrawati berjudul “Makna Filosofi dan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Tari Klana Raja Yogyakarta”, berikut beberapa gerakan beserta maknanya.
1. Sembahan
Dilakukan dengan posisi duduk bersila, kedua tangan dirapatkan, bagian ibu jari menempel pada hidung atau dahi. Ini bermakna sebagai manusia perlu berdoa kepada Sang Pencipta sebelum melakukan suatu kegiatan. Gerakan ini juga menunjukkan sikap hormat kepada Yang Maha Kuasa.
2. Kalang kinantang Raja
Posenya yang dinamis menggambarkan sosok raja bijaksana, tidak memaksakan kehendak pribadi yang bisa merugikan orang lain. Sosok Raja yang bisa diajak berkompromi untuk kebaikan bersama.
3. Ulap-ulap
Empat jari lurus ke depan dan ibu jari mengarah ke atas. Gerakan ini bermakna manusia harus mampu melakukan pertimbangan matang dalam berkehidupan.
4. Miling-miling
Posisi badan sedikit merendah dengan kedua tangan ngepel trap cethik. Gerakan ini berarti sebagai manusia perlu juga punya keberanian dan percaya diri bahwa mampu mewujudkan harapannya.
5. Etung-etung
Seperti gerakan sedang menghitung, bermakna seseorang yang sedang membuat strategi untuk mewujudkan mimpi jadi nyata.
6. Engkrang
Gerakan ini menggunakan sampur yang luwes sekali, menggambarkan pribadi manusia saat bersosialisasi, dirinya mudah berbaur dan asyik ketika bergaul dengan siapa saja.
7. Capeng
Penggambaran gerak sebagai manusia harus waspada dan punya persiapan ketika berhadapan dengan tantangan.
8. Keplok asta
Gerakan bertepuk tangan, seorang raja yang sedang mengumpulkan tentaranya untuk berdiskusi menyusun strategi berperang. Bermakna sebagai manusia perlu berpikir cerdas agar dapat menghasilkan strategi berkualitas yang membawa keberhasilan.
9. Usap rawis
Rawis berarti kumis, gerakan ini menceritakan seorang raja sedang berhias merapikan kumisnya. Maknanya adalah seseorang perlu merawat dirinya agar tampilan senantiasa segar menawan.
10. Atrap jamang
Jamang artinya mahkota, gerakan ini bercerita tentang raja yang sedang merapikan mahkotanya. Maknanya yaitu seseorang juga perlu menjaga apa yang dipakainya agar rapi dan menyenangkan dipandang.
11. Miwir rikma
Menggambarkan raja yang sedang merapikan tatanan rambutnya. Artinya, mengajarkan tentang kerapian. Manusia ketika hendak bepergian apalagi mengunjungi pujaan hati, perlu sekali berhias diri.
12. Dolanan sampur
Gerakan memainkan sampur. Ini bermakna ketika seseorang jatuh cinta, dia begitu bersuka cita dalam kesehariannya. Mensyukuri perasaan positif yang muncul dalam diri.
13. Atur-atur
Gerakan yang dilakukan setiap setelah dolanan sampur. Ini bermakna seseorang perlu kembali menata diri setelah melakukan kesalahan.
14. Ngilo
Gerakan ini dilakukan seperti seseorang yang sedang bercermin. Artinya, manusia perlu untuk rutin berintrospeksi demi kebaikannya di masa depan.
15. Tayungan
Gerakan kaki berjalan yang dimulai dengan langkah kaki kanan kemudian kiri. Kaki kanan menggambarkan kebaikan, maka sebagai manusia perlu menjalani hidupnya dengan cara positif dan penuh semangat.