6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksik

Lebih menghargai diri sendiri dan orang sekitar

Terbebas dari hubungan toksik merupakan langkah yang berani dan tekad yang kuat. Ketakutan gak mampu hidup dengan pasangan, sering kali menggagalkan niat untuk menyudahi hubungan yang gak sehat ini. Padahal, terlalu lama dalam situasi ini bisa merusak kesejahteraan fisik dan emosional, lho!

Dibiarkan terlalu lama dapat membuat seseorang menjadi gak percaya diri dan menutup peluang untuk bertumbuh. Jika selama ini kamu tersiksa dengan situasi tersebut, bisa jadi ini pertanda untuk mengakhirinya. Meski terlihat berat, yakinlah bahwa kamu bisa mendapatkan setidaknya enam enam hal positif usai keluar dari hubungan toksik, seperti berikut ini.

1. Menemukan passion yang sempat hilang

6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksikilustrasi olahraga (unsplash.com/bruce mars)

Keluar dari hubungan gak sehat memberi ruang untuk dapat mengejar minat dan passion yang mungkin sempat terlupakan. Saat gak lagi terbelenggu oleh konflik yang berulang, kamu jadi bisa lebih fokus menjadi orang yang lebih baik.

Kamu bisa kembali menekuni musik, olahraga, atau hobi yang disukai, nih. Meski terlihat simpel, hal ini bisa membuatmu lebih semangat meraih kebahagiaan dalam diri, lho. 

2. Kesehatan pikiran dan mental kembali terjaga

6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksikilustrasi orang yang meminta bantuan pada konselor (pexels.com/cottonbro studio)

Hubungan toksik dapat mempengaruhi kesehatan mental dan pikiran. Konflik terus-menerus serta tekanan emosional yang tinggi bisa menyebabkan masalah seperti depresi atau kecemasan.

Dengan keluar dari hubungan ini, kamu memberi kesempatan untuk diri sendiri memulihkan kesehatan pikiran dan mental. Mencari dukungan profesional, misalnya terapi atau konseling, bisa mendukungmu atasi trauma atau beban emosional yang mengganjal selama hubungan ini, lho.

3. Hubungan dengan keluarga dan teman kembali membaik

6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksikilustrasi kumpul keluarga (unsplash.com/Rajiv Perera)

Hubungan toksik seringkali membuat seseorang dipaksa mengisolasikan dirinya. Biasanya hal ini karena suruhan pasangan atau memang kamu menghindari konflik lain dengan keluarga dan teman. Jika dibiarkan dalam waktu lama, situasi ini dapat menciptakan jarak antara kamu dengan mereka.  

Saat kamu sudah terbebas dari hubungan ini, alangkah baiknya untuk menjalin kembali hubungan yang harmonis dengan keluarga dan teman. Ingat, mereka adalah orang-orang yang tulus, memberikan kasih sayang, serta memberikan dukungan agar kamu selalu bahagia. 

Baca Juga: 5 Ciri Pasanganmu Menganggap Dirinya Superior, Hubungan jadi Toksik

4. Semakin menghargai hal-hal kecil

6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksikilustrasi istirahat minum kopi (pexels.com/Karolina Grabows)

Setelah terbebas dari hubungan ini, kamu akan lebih menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Kehidupan yang sederhana dan tenang bisa mendukung kamu melihat keindahan setiap momen kecil yang dijalani.

Kamu jadi bisa menikmati sinar matahari di pagi hari, menghirup aroma kopi, atau sekedar bertukar kabar dengan teman dengan rasa bersyukur. Kalau sudah mampu menghargai hal-hal kecil ini, tentu kamu jadi lebih positif menghadapi kehidupan.

5. Jadi lebih mandiri

6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksikilustrasi perempuan yang mandiri (pexels.com/Liza Summer)

Ketika masih dalam hubungan toksik, bisa jadi semua tindakanmu atas persetujuan pasangan yang membuatmu terkekang dan takut untuk melangkah. Saat mampu terbebas dari belenggu itu, kamu jadi berani untuk menentukan nasib serta mengambil keputusan dalam hidup. Hal ini akan membuatmu jadi lebih mandiri, nih. 

6. Meningkatnya kemampuan untuk berempati pada orang lain

6 Hal Positif yang Dirasakan Usai Keluar dari Hubungan Toksikilustrasi berempati dengan orang lain (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pengalaman dalam hubungan yang sulit bisa membawamu lebih paham perihal penderitaan dan rasa sakit. Kamu mungkin jadi lebih terbuka dan mampu berempati dengan orang-orang yang mengalami kesulitan emosional.

Bukan hal mustahil jika kamu menjadi sumber dukungan dan inspirasi bagi mereka yang sedang berjuang dengan masalah yang sama. Kemampuan untuk berempati dengan orang yang terluka adalah kualitas berharga yang bisa membawamu dalam hubungan baru dan kehidupan sosial yang sehat.

Terbebas dari hubungan yang gak sehat menjadi langkah penting membuat hidupmu lebih bahagia. Memang berat untuk mengakhiri ini, tapi jika berani melakukannya, yakinlah ada manfaat positif keluar dari hubungan toksik. Berani, ya!

Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Pacar sering Pinjam Uang, Kamu Mengalaminya?

Lathiva Photo Community Writer Lathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya