Open relationship sering dianggap sebagai bentuk hubungan modern yang lebih fleksibel dan bebas. Banyak orang menganggap pola hubungan ini bisa memberi ruang untuk eksplorasi diri, pertumbuhan pribadi, dan kejujuran yang lebih terbuka antar pasangan. Namun, di balik semua keuntungan yang tampak menjanjikan, ada juga sisi gelap yang jarang dibahas. Risiko-risiko tersembunyi ini gak hanya berdampak pada dinamika hubungan, tapi juga bisa mengganggu kondisi mental dan emosional dalam jangka panjang.
Memilih open relationship bukan sekadar soal kesepakatan, tapi juga kesiapan untuk menghadapi konsekuensi emosional yang muncul. Saat ekspektasi gak sejalan, konflik bisa muncul secara halus namun menyakitkan. Beberapa pasangan bahkan gak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam pola relasi yang melelahkan secara psikologis. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai risiko open relationship yang sering luput dari perbincangan berikut ini.