Saat jatuh cinta, kita memang sulit untuk bisa berpikir secara rasional. Karena perasaan cinta yang besar kepada pasangan, semua terlihat selalu indah dan sempurna, sekalipun dia terkadang melakukan hal-hal yang menyakitimu.
Namun, sebelum melangkah ke jenjang lebih serius, kamu perlu berpikir lebih jernih untuk menilai perilaku pasanganmu. Apakah dia sudah tepat untuk mendampingimu di masa mendatang? Berikut tujuh cara mengetahuinya!
Apakah pasanganmu tetap memperlakukanmu sama seperti ketika baru jadian? Jika iya, ini artinya pasanganmu tetap konsisten dalam memperlakukanmu, sehingga dia cocok jadi pendampingmu di masa depan.
Meski sederhana, ini adalah tanda dia sudah menunjukkan sifat asli padamu sejak awal. Kalau dia hanya pura-pura baik hanya demi mendapatkanmu, hal ini tentu takkan bertahan lama. Sementara, sifat asli biasanya tetap konsisten sekalipun kamu dan dia sudah berhubungan lama.
Kepercayaan adalah fondasi penting di dalam menjalin hubungan asmara. Cinta tanpa rasa kepercayaan akan sulit untuk bertahan lama, karena ada luka batin saat kepercayaan dikhianati. Maka, kamu perlu melihat dia dalam hal menjaga kepercayaanmu. Bisakah dia melakukannya?
Ingatlah, godaan bisa datang kapan saja. Apalagi jika pasanganmu memiliki banyak kelebihan. Bisa jadi kelak ia akan menjadi lebih dibandingkan saat ini. Nah, bisakah dia menahan godaan yang datang kepadanya? Jika dia bisa melakukannya maka dia layak kamu pertahankan dan pertimbangkan sebagai pasangan yang tepat untuk masa depanmu.
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang seimbang antara kedua belah pihak. Bukan hanya kamu atau dia saja yang mempertahankan hubungan. Jika keduanya sama-sama merawat hubungan ini, akan ada rasa hangat, nyaman, dan aman sehingga kalian akan langgeng.
Kalian berdua juga sudah selayaknya saling menghormati dan mencintai secara setara. Jika dia menunjukkan tanda-tanda ini, maka dia pasangan yang tepat untuk kamu pertimbangan sebagai pasangan masa depanmu.
Coba perhatikan bagaimana cara dia menanggapi impian, tujuan dan prinsip hidupmu. Jika dia mengapresiasi dan mendukungmu meraih impian dan tujuan hidupmu, serta tidak memberikan kritik tajam akan prinsip hidupmu, maka dia pasangan yang tepat untuk kamu pertimbangkan di masa depanmu.
Namun, jika dia ingin kamu hanya berjalan di belakangnya, memintamu fokus kepada dirinya dan melupakan impian dan tujuan hidupmu, maka sebaiknya kamu pikirkan kembali jika ingin memilihnya. Tak perlu memaksakan untuk jalan bersama ketika kamu dan dia punya cara pandang yang sangat berbeda.
Pasangan yang tepat bagi masa depanmu adalah yang bisa memberi pengaruh positif bagimu. Kamu menjadi pribadi yang jauh lebih baik saat bersamanya. Kehadirannya dapat memberi semangat tersendiri di dalam hidupmu.
Namun, jika kamu merasa semakin buruk dan tidak bahagia, atau menjadi jauh dengan keluarga dan sahabat-sahabatmu sejak bersama dengannya, maka sebaiknya kamu pikirkan kembali jika ingin memilihnya sebagai pasangan hidupmu.
Saat berpikir untuk memutuskan melangkah ke jenjang yang serius, keluargamu dan keluarganya juga harus jadi pertimbangan. Menikah melibatkan kedua belah pihak dan kamu juga akan menjadi bagian dari keluarganya, begitu pula sebaliknya dengan pasanganmu.
Bagaimana keluarganya memandangmu? Apakah sejak awal hubunganmu tidak ada kendala dan langsung disetujui? Atau apakah keluarganya tidak menyukaimu dan saat ini kamu menjalani hubungan tanpa restu orang tuanya?
Lalu bagaimana dengan keluargamu terhadap pasanganmu, apakah orang tua dan saudaramu menyukainya? Atau kamu diam-diam menjalin hubungan dengan pasanganmu karena keluargamu ternyata tidak menyukainya?
Jika kalian sama-sama disukai oleh keluarga pasangan, maka kamu bisa mempertimbangkannya sebagai pasangan yang tepat untuk masa depanmu. Jika ada restu, kalian pasti lebih nyaman, deh!
Sebaik apapun dirinya jika kamu tidak memiliki rasa cinta dan keyakinan yang dalam untuknya maka akan sulit untuk dijalani. Jadi, seberapa besar rasa cintamu padanya dan apakah kamu bisa tanpanya? Atau bisakah kamu mempercayainya jika kamu memberikan seluruh hatimu dan hidupmu untuk bersama dengannya di masa depan? Coba kamu tanyakan hal tersebut di dalam hatimu.
Selain itu, apakah kamu yakin dan percaya dia bisa menjadi sosok pendamping hidupmu dan calon orangtua bagi anakmu kelak? Percayalah pada intuisimu, karena ada beberapa hal yang tidak dapat dijelaskan dengan logika, namun dengan perasaan. Jika kamu merasa mantap, semakin minim kemungkinan untuk menyesal di kemudian hari.
Menikah itu penuh lika-liku, tak melulu menyenangkan. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kamu menjalaninya bersama orang yang bisa kamu percayai dan cintai sepenuh hati.