ilustrasi people pleaser (pixabay.com/StockSnap)
Lantas bagaimana untuk berhenti menjadi people pleaser? Smita membagikan sejumlah tips yang bisa diikuti. Pertama, menanamkan pola pikir (mindset) untuk bisa menjaga diri sendiri. Mengutamakan diri sendiri tidak berarti menjadi egois karena kebahagiaan orang lain bukan menjadi tanggung jawab utamamu dan jangan menjadikannya sebagai beban.
Kedua, memahami bahwa kita tidak bisa membuat semua orang senang dan menyukaimu. Hal ini penting untuk dipahami agar tidak memaksakan diri secara terus menerus untuk bisa disukai oleh orang lain karena akan mengakibatkan kelelahan fisik dan mental.
“Pahami tidak semua orang akan menyukai kita. Impossible bisa menyukai orang 100 persen, bahkan orang terdekat kita pun ada hal-hal yang tidak kita sukai,”jelasnya.
Ketiga, membuat batasan diri menolong orang lain. Kenali kemampuan diri, sejauh mana bantuan yang bisa diberikan.
Keempat, memahami berkonflik tidaklah selalu menjadi hal yang buruk. Mengutarakan pendapat yang berbeda dengan komunikasi yang sehat justru dapat meningkatkan hubungan.
Kelima, cobalah untuk menahan diri untuk tidak spontan menerima permintaan orang lain. Misalnya ada orang yang minta dibantu pekerjaannya atau permintaan tolong lainnya, coba untuk tidak langsung mengiyakan. Ambil waktu untuk memikirkan seberapa penting persoalnnya dan apakah kita berada dalam kapasitas bisa membantu.
Keenam, belajar untuk berkata tidak. Menolak hal yang tidak sesuai dengan perasaan maupun keinginan diri bukanlah berarti menjadi orang yang buruk ataupun menjatuhkan orang lain.
“Belajar pelan-pelan, coba sampaikan pendapat yang kita inginkan dahulu dan baru setelah itu menolak. Misal saat diminta untuk lembur sampai jam 9 malam, sampaikan saya keberatan kalau lembur sampai jam 9 malam karena masih harus mengurus keluarga di rumah dan tawarkan bagaimana jika lemburnya hanya sampai jam 6 saja,” katanya.
Apabila cara-cara terseebut dirasakan belum efektif dan masih kesulitan untuk menghilangkannya, sebaiknya jangan ragu meminta bantuan pada tenaga ahli atau profesional untuk berkonsultasi.