5 Perilaku yang Bisa Bikin Cekcok Makin Parah, Hindari!

Salah satunya karena silent treatment

Intinya Sih...

  • Guilt tripping dapat memperburuk cekcok dengan menyalahkan lawan bicara dan membuat situasi semakin memanas.
  • Fokus mencari siapa yang benar dan salah hanya memperdalam jurang pemisah antara kedua belah pihak yang terlibat.
  • Sarkasme, mengungkit masa lalu, dan silent treatment juga bisa membuat cekcok semakin parah dengan meningkatkan emosi dan kesalahpahaman.

Cekcok merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan, baik dengan pasangan, keluarga, maupun teman. Namun, tak jarang cekcok yang awalnya kecil bisa menjadi besar dan makin parah. Hal ini tentu bisa merusak hubungan dan membuatmu merasa stres.

Ternyata, ada beberapa perilaku yang bisa membuat cekcok makin parah. Hal-hal ini sering kali dilakukan tanpa disadari, dan justru membuat situasi semakin memanas. Berikut lima hal yang bisa bikin cekcok makin parah, apa saja?

1. Guilt tripping

5 Perilaku yang Bisa Bikin Cekcok Makin Parah, Hindari!ilustrasi guilt tripping (pexels.com/Timur Weber)

Guilt tripping, atau membuat lawan bicara merasa bersalah, adalah salah satu perilaku yang dapat memperburuk situasi cekcok semakin parah. Ketika seseorang menggunakan taktik ini, mereka cenderung menyalahkan dan menekan lawan bicara untuk merasa bersalah atas sesuatu yang mungkin tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka. Hal ini membuat lawan bicara merasa diserang secara pribadi dan sering kali memicu respons kurang menyenangkan.

Daripada membantu dalam menyelesaikan masalah, guilt tripping justru menambah ketegangan dan membuat komunikasi menjadi sulit. Ketika kamu merasa dipaksa untuk merasa bersalah, lebih sulit bagi kamu untuk mempertimbangkan sudut pandang lain atau berpikir secara rasional tentang cara terbaik untuk menyelesaikan konflik. Dengan demikian, guilt tripping dapat dengan cepat memperburuk situasi konflik menjadi lebih parah daripada sebelumnya.

2. Fokus mencari siapa yang benar dan siapa yang salah

5 Perilaku yang Bisa Bikin Cekcok Makin Parah, Hindari!ilustrasi cekcok (pexels.com/ Yan Krukau)

Fokus mencari siapa yang benar dan siapa yang salah menjadi salah satu faktor yang membuat cekcok semakin memburuk. Hal ini hanya memperdalam jurang pemisah antara kedua belah pihak yang terlibat. Ketika kamu terjebak dalam mencari siapa yang benar, kamu cenderung melihat konflik dari sudut pandang yang sempit dan subyektif, tanpa mempertimbangkan perspektif atau pengalaman orang lain.

Sikap semacam ini juga dapat memicu sikap defensif dan membuat sulit bagi kamu untuk mendengarkan dan memahami argumen lawan bicara dengan baik. Selain itu, fokus pada penentuan siapa yang salah juga sering kali menutup pintu untuk solusi yang konstruktif, karena energi dan perhatian lebih terpusat pada menang atau kalah dalam argumen daripada mencari jalan keluar yang memuaskan kedua belah pihak. Sehingga, lebih baik berusaha memfokuskan energi pada pemecahan masalah daripada menyalahkan satu sama lain.

3. Sarkasme

5 Perilaku yang Bisa Bikin Cekcok Makin Parah, Hindari!ilustrasi sarkas (pexels.com/Timur Weber)

Ketika seseorang menggunakan sarkasme dalam sebuah konflik, hal itu bisa membuat lawan bicara merasa tidak dihargai atau bahkan diserang, yang pada gilirannya meningkatkan kemarahan dan frustrasi. Bahkan jika dimaksudkan sebagai candaan ringan, sarkasme dapat menyulut emosi dan menyulitkan proses komunikasi yang sehat. Selain itu, penggunaan sarkasme juga dapat menunjukkan ketidakseriusan dalam memecahkan masalah, membuat lawan bicara merasa tidak dianggap penting, dan menghambat kemungkinan mencapai pemahaman bersama.

Lebih lanjut, sarkasme cenderung menciptakan jarak antara kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik. Selain itu, karena sarkasme seringkali terkait dengan nada suara atau ekspresi wajah yang mengejek, hal itu dapat menimbulkan rasa sakit hati atau kebencian yang lebih dalam, memperparah konflik yang sedang terjadi. Oleh karena itu, menghindari penggunaan sarkasme dan memilih untuk berkomunikasi dengan jelas dan terbuka dapat membantu mencegah eskalasi konflik yang tidak perlu.

Baca Juga: 5 Risiko Memendam Permasalahan di dalam Hubungan Asmara

4. Mengungkit masa lalu

5 Perilaku yang Bisa Bikin Cekcok Makin Parah, Hindari!ilustrasi cekcok (pexels.com/Alex Green)

Saat kamu mengungkit kesalahan atau peristiwa dari masa lalu, hal itu bisa membuat lawan bicara merasa diserang secara pribadi dan tidak dihargai atas usaha perbaikan yang telah dilakukan. Perasaan terluka dan kehilangan kepercayaan ini bisa memicu reaksi defensif yang kuat, yang kemudian dapat memperparah situasi, memperdalam jurang antara kedua belah pihak, dan membuatnya sulit untuk mencapai solusi yang memuaskan.

Mengungkit masa lalu juga sering kali mengalihkan fokus dari isu yang sedang dihadapi saat ini. Daripada memecahkan masalah secara konstruktif, perdebatan menjadi terfokus pada kesalahan dan ketidaksetujuan masa lalu, sehingga membuat kedua belah pihak sulit untuk menemukan kesepakatan. Dengan terus-menerus membawa-bawa masa lalu ke dalam cekcok, hal itu bisa menciptakan siklus yang berulang dan menyulitkan untuk melangkah maju.

5. Silent treatment

5 Perilaku yang Bisa Bikin Cekcok Makin Parah, Hindari!ilustrasi silent treatment (pexels.com/Anna Shvets)

Silent treatment bisa membuat cekcok semakin parah karena menciptakan jurang komunikasi yang besar antara pihak-pihak yang terlibat. Ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan silent treatment sebagai bentuk hukuman atau untuk menghindari konfrontasi, mereka secara efektif menutup pintu komunikasi yang penting untuk menyelesaikan konflik. Dalam hubungan apa pun, komunikasi adalah pondasi yang vital, dan ketika salah satu pihak memilih untuk tidak berbicara, hal ini membuat situasi semakin tegang dan sulit untuk mencapai pemahaman yang mendalam.

Ketika tidak ada komunikasi yang terjadi, masing-masing pihak cenderung membuat asumsi tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh yang lain, yang seringkali dapat menyebabkan peningkatan ketegangan dan kesalahpahaman yang lebih besar. Kebutuhan akan pengakuan dan pemahaman emosional dalam suatu hubungan sangat penting, dan silent treatment justru menghambat kemungkinan untuk mencapainya. Hal ini dapat memperpanjang durasi konflik dan memperdalam jurang antara kedua belah pihak, sehingga membuat proses penyelesaian konflik menjadi lebih sulit.

Mengatasi cekcok tidaklah selalu mudah. Walau demikian dengan menghindari kelima hal di atas, kamu bisa mengurangi kemungkinan konflik menjadi semakin buruk. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya terutama kamu yang sedang terlibat cekok dengan orang lain!

 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele Pemicu Pertengkaran, Hindari!

Annisa Nur Fitriani Photo Community Writer Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya