Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menikah (pexels.com/Phong Doan)

Intinya sih...

  • Utang untuk pesta pernikahan bisa menjadi beban berat setelah menikah, mengganggu keharmonisan rumah tangga.
  • Pesta megah bukan prioritas anggaran yang tepat, lebih bijak fokus pada kebutuhan penting lainnya saat menikah.
  • Utang demi pesta mewah bisa menyebabkan stres, konflik di rumah tangga, dan tidak sebanding dengan makna pernikahan itu sendiri.

Sebagai momen sekali seumur hidup, banyak orang rela menggelar pesta pernikahan mewah demi merayakan hari bahagianya. Sayangnya, tak sedikit yang nekat berutang hanya demi pesta megah. Padahal, keputusan ini bisa jadi bumerang di kemudian hari.

Utang untuk pesta pernikahan bisa jadi beban berat setelah menikah. Selain bukan prioritas utama, nilainya pun tak sebanding dengan makna pernikahan itu sendiri. Jangan sampai momen bahagia justru berubah jadi sumber stres karena terjerat utang. Berbagai alasannya bisa kamu simak dalam poin-poin pembahasan berikut ini.

1. Jadi beban utang yang berat setelah menikah

ilustrasi pegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Alasan utama mengapa sebaiknya tidak memaksakan utang demi pesta pernikahan mewah adalah karena utang itu bisa jadi beban berat setelahnya. Bahagia memang hanya sehari, tapi efeknya bisa bikin kamu pusing melunasi cicilan dalam jangka panjang, bahkan sampai mengganggu keharmonisan rumah tangga.

Daripada menjalani awal pernikahan dengan tekanan finansial, lebih baik hindari utang sejak awal. Rayakan hari bahagia secukupnya tanpa harus terbebani setelahnya.

2. Bukan prioritas anggaran yang tepat

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Ahha Xa3Oba)

Alasan lain untuk tidak berutang demi pernikahan mewah adalah karena pesta megah bukanlah prioritas anggaran yang tepat. Masih banyak kebutuhan penting lainnya yang perlu dipikirkan saat menikah.

Mulai dari biaya konsumsi yang layak, pengurusan dokumen pernikahan, hingga kebutuhan hidup setelah menikah seperti tempat tinggal dan biaya sehari-hari. Jadi, lebih bijak kalau anggaran difokuskan untuk hal-hal yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar kemewahan sesaat.

3. Menyebabkan keterbatasan dan tidak stabilnya keuangan dalam rumah tangga setelah menikah

ilustrasi pegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Berutang demi pesta pernikahan mewah sangat tidak disarankan karena bisa bikin kondisi keuangan tidak stabil setelah menikah. Adanya tanggungan utang membuat pengeluaran jadi terbatas dan kebutuhan lainnya pun bisa terabaikan.

Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu masalah baru dalam rumah tangga, apalagi jika keuangan benar-benar menipis setelah acara usai. Jangan sampai momen bahagia justru jadi awal dari tekanan finansial yang berkepanjangan.

4. Stres dan cemas akibat utang

ilustrasi stres (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi setelah menikah juga jadi alasan kuat untuk tidak berutang demi pesta mewah. Utang bisa jadi sumber konflik di masa awal pernikahan karena pasangan sama-sama tertekan memikirkan cara melunasinya.

Alhasil, hubungan jadi kurang harmonis dan pikiran pun tidak tenang saat menjalani kehidupan berumah tangga. Alih-alih menikmati masa-masa awal pernikahan, kamu justru disibukkan dengan beban finansial yang menguras emosi.

5. Tidak seimbang dengan nilai pernikahan yang dijalani

ilustrasi keluarga (pexels.com/Vlada Karpovich)

Alasan lain mengapa utang demi pesta pernikahan mewah tidak disarankan adalah karena nilainya tidak sebanding dengan makna pernikahan itu sendiri. Pernikahan seharusnya membawa ketenangan, kebahagiaan, dan hubungan yang harmonis. Tapi semua itu bisa rusak jika diawali dengan utang yang membebani.

Pernikahan yang sederhana namun penuh makna jauh lebih berharga daripada pesta mewah yang menyisakan beban. Intinya, selenggarakanlah pernikahan sesuai kemampuan kamu dan pasangan. Tak perlu memaksakan diri hanya demi terlihat mewah, karena dampaknya bisa terasa panjang setelah pesta usai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team