ilustrasi silent treatment (pexels.com/Anna Shvets)
Silent treatment bisa membuat cekcok semakin parah karena menciptakan jurang komunikasi yang besar antara pihak-pihak yang terlibat. Ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan silent treatment sebagai bentuk hukuman atau untuk menghindari konfrontasi, mereka secara efektif menutup pintu komunikasi yang penting untuk menyelesaikan konflik. Dalam hubungan apa pun, komunikasi adalah pondasi yang vital, dan ketika salah satu pihak memilih untuk tidak berbicara, hal ini membuat situasi semakin tegang dan sulit untuk mencapai pemahaman yang mendalam.
Ketika tidak ada komunikasi yang terjadi, masing-masing pihak cenderung membuat asumsi tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh yang lain, yang seringkali dapat menyebabkan peningkatan ketegangan dan kesalahpahaman yang lebih besar. Kebutuhan akan pengakuan dan pemahaman emosional dalam suatu hubungan sangat penting, dan silent treatment justru menghambat kemungkinan untuk mencapainya. Hal ini dapat memperpanjang durasi konflik dan memperdalam jurang antara kedua belah pihak, sehingga membuat proses penyelesaian konflik menjadi lebih sulit.
Mengatasi cekcok tidaklah selalu mudah. Walau demikian dengan menghindari kelima hal di atas, kamu bisa mengurangi kemungkinan konflik menjadi semakin buruk. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya terutama kamu yang sedang terlibat cekok dengan orang lain!