5 Kebiasaan Dilakukan Orang Toxic, Kenali dan Hindari

Salah satu kebiasaan yang melekat dalam diri orang toxic adalah tidak mau mendengarkan orang lain. Orang toxic dikenal lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Bisa dikatakan, mereka adalah pendengar yang buruk. Yang mereka pikirkan hanyalah diri sendiri dan keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang sekitar.

Menurut Elizabeth Henokh, selaku penulis laman Bustle, berbohong adalah cara seseorang untuk menghindari tanggung jawab atas hidupnya. Kebiasaan ini kerap dilakukan oleh orang dengan tujuan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Umumnya, orang yang mempunyai kebiasaan berbohong, sedang mengahadapi rasa tidak aman yang mendalam.  

“Segala jenis ketidakjujuran, baik itu penipuan, kebohongan atau kerahasiaan umum adalah tanda orang yang beracun,” jelas Babita Spinelli, LP, JD, seorang psikoterapis berlisensi, dilansir Mind Body Green.

Bergosip atau membicarakan orang lain, menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan orang toxic. Henokh menjelaskan, membicarakan orang lain dengan maksud menusuk dari belakang atau memfitnah yang dapat merusak reputasi, adalah tindakan yang kejam. Lebih buruk lagi, mereka melakukan hal tersebut kepada orang-orang terdekat.

Dikutip Womens Health Mag, Markesha Miller, PhD, mengatakan merendahkan orang lain bisa terasa tidak bersalah. Bagi orang-orang toxic, perilaku buruk ini sering digunakan sebagai cara untuk menenangkan rasa tidak aman dan ketidakbahagiaan mereka sendiri.

“Jika kamu mempunyai teman atau pasangan yang sering membicarakan tentang teman lain bersama kamu di belakang mereka, ketahuilah bahwa mereka mungkin juga menggosipkan kamu saat kamu tidak ada,” terang Henokh.

Siapa pun, tentu tidak ingin dirinya dimanipulasi dan dikontrol oleh orang lain. Namun, perlu diketahui bahwa ini merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang toxic. Waspadalah, orang beracun memanipulasi orang lain disebabkan berbagai hal.

Terkadang, mereka melakukannya lantaran ingin mendapat perhatian atau tidak mampu bertanggung jawab atas kehidupan, perasaan, dan masalah mereka. Mereka sering bertindak kasar atau pasif agresif dengan dalih bentuk kepedulian terhadap dirimu. Mereka juga berusaha menemukan kelemahan emosionalmu, kemudian mengeksplotasi kelemahan tersebut untuk memanfaatkanmu.

Pada dasarnya, orang-orang toxic tidak ingin disalahkan atas apapun dan oleh siapapun. Kendati fakta menyatakan bersalah, mereka akan bersikeras memastikan kalau itu bukanlah kesalahannya.

Sebaliknya, orang-orang beracun cenderung melimpahkan kesalahan pada orang lain atas segala sesuatu yang tidak menyenangkan dalam hidup mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Jodie Gale, seorang psikoterapis, dikutip Bustle.

“Orang yang toxic berperilaku seperti ini karena mereka mengalami luka batin yang cukup parah. Mereka belum mampu bertanggung jawab atas luka yang dialami, perasaan, kebutuhan, dan masalah-masalah dalam hidup mereka,” kata Gale.

Jika kamu sudah mengetahuinya, sebaiknya hindari kebiasan tersebut dan beri jarak pada orang-orang yang sering melakukannya. Dengan mengenali tanda-tanda toxic sejak dini dapat membantumu meminimalisir dampak buruk yang akan terjadi padamu.